Aksinews.id/Lewoleba – Kecelakaan tabrakan maut sepeda motor di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Minggu (24/4/2022) petang sekira pukul 17.00 Wita, merenggut nyawa Susanti Gelu Luon, 21 tahun.
Nyawa Susanti Gelu Luon, mahasiswi yang sedang menjalani praktek di PLN ranting Lewoleba, tidak tergolong walau sudah dilarikan dengan segera ke RSUD Lewoleba. Pengendara sepeda motor Honda Vario warna putih leis biru dengan nomor polisi DH 5738 KN menghembuskan nafas terakhirnya sesaat setelah tiba di rumah sakit. Petugas medis belum mengambil tindakan apapun, saat dia berpulang.
Dari fisiknya tampak luka lecet di pergelangan tangan kiri dan di bagian lutut kaki kiri, memar di kepala bagian belakang, lecet di bagian dada kiri dan kanan, dan lecet di mata bagian bawah. Sedangkan, hidung dan telinganya tampak mengeluarkan darah segar. Korban juga tidak mengenakan helm saat mengendarai honda vario.
Ikhwal cerita soal kecelakaan maut ini, menurut laporan polisi Nomor : LP/B/86/I/2022/SPKT.SAT LANTAS/POLRES LEMBATA/POLDA NTT, yang menyitir keterangan saksi Julius Boneventura Beda, 22 tahun, dan Ronal Koli Tukan, 19 tahun. Tabrakan terjadi antara sepeda motor honda vario dan sepeda motor Honda Supra X 125.
Almarhumah Susanti Gelu Luon mengendarai sepeda motor honda vario warna putih leis biru No.Pol : DH 5738 KN, dengan membonceng rekan mahasiswi lainnya, Yanti Dara, 21 tahun. Sedangkan, sepeda motor Supra X 125 No.Pol EB 4192 F dikendarai Yohanes Ola Sira Lamawato, 16 tahun. Lamawato membonceng koleganya, Dionisius Seplyanto Rimbayani, 18 tahun.
Menurut laporan polisi, kejadian kecelakaan berawal pada saat sepeda motor Honda Supra X 125 yang dikendarai Yohanes Ola Sira Lamawato berboncengan dengan Dionisius Seplyanto Rimbayani, bergerak dari arah Selatan menuju arah Utara. Saat tiba di jalan Trans Nagawutun, sepeda motor tersebut belok kiri menuju arah Barat (desa Waijarang). Pada saat sepeda motor tersebut sedang bergerak ke arah barat tiba-tiba datang dari arah belakang (dari arah Lewoleba menuju arah Waijarang) sepeda motor Honda Vario warna putih leis biru yang dikendarai Susanti Gelu Luon berboncengan dengan Yanti Dara, dengan kecepatan tinggi.
Almahrum Susanti berusaha melambung sepeda motor Honda Supra X125. Tapi, karena jarak yang sudah sangat dekat dan kecepatan sepeda motor Honda Vario dalam keadaan laju sehingga Susanti tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Akibatnya, ban depan Honda vario yang dikendarai Susanti menyenggol knalpot sepeda motor Honda Supra X125 yang sedang bergerak ke arah Barat.
Kedua sepeda motor terjatuh. Pengendara maupun boncengan mereka pun jatuh. Susanti yang tampak lebih parah alami benturan langsung dilarikan ke RSUD Lewoleba. Begitu juga Dionisius Seplyanto Rimbayani yang mengalami luka lecet di lutut kaki kanan dan luka lecet disiku tangan kanan. Sedangkan, pengendara sepeda motor Supra X 125, Yohanes Ola Sira Lamawato dan Yanti Dara yang diboncengan Susanti, tidak mengalami luka-luka.
Sayangnya, nyawa Susanti tidak tertolong. Ia kemudian dibawa pulang ke rumahnya. Dan, Senin (25/4/2022) dimakamkan.
Diperoleh informasi pula bahwa Susanti tancap gas gara-gara dikejar anjing. “Sendalnya jatuh karena dikejar anjing. Dia sempat berhenti ambil sandal, dan lari lagi dengan sepeda motornya. Karena anjing masih kejar maka Susan langsung gas (kencangkan lagu sepeda motor),” ucap seorang anggota keluarga Susanti.
Boleh jadi, panik dikejar anjing inilah yang bikin konsentrasinya terganggu saat mengendarai honda vario.
Menurut laporan polisi, kerugian material (kermat) ditaksir sekitar Rp 1.000.000. Satu orang dilaporkan meninggal, tidak ada yang mengalami luka berat, dan seorang mengalami luka ringan.(*/AN-01)