Aksinews.id/Manila – Video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang ditayangkan berbagai akun you tube tentang Valentine Day bikin gerah Pater Tuan Kopong, MSF. Ia menilai UAS tidak paham apa-apa soal hari kasih sayang yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari.
Karenanya, dari Caloocan, Manila, Philippina, Pastor gereja Katolik ini menulis status melalui akun facebooknya, https://www.facebook.com/liejelivan.tuankopong, berjudul: Cinta Ini Kuberikan Untukmu Somad.
Berikut petikan lengkap tulisan Pater Kopong untuk UAS, yang dikutip atas restu Tuan Kopong.
Mad, jika agamamu melarang merayakan Valentine’s Day, itu saya hormati. Namun ketika atas nama larangan agamamu itu engkau lantas mengajarkan sesuatu yang tidak pernah engkau ketahui dan tidak pernah ada dalam sejarah agamamu, sebaiknya hanya larangan agamamu merayakan Valentine’s day yang engkau siarkan.
Jika terlalu “kebelet” untuk mengajarkan dari sisi ajaran agama Kristen (Katolik), lebih baik bertanya pada yang memiliki kompetensi di dalam Gereja Katolik sehingga pengajaranmu menjadi lebih bernilai dan tidak dangkal.
Saya sejujurnya prihatin dan sedih denganmu Mad, yang tidak tahu soal ajaran Gereja Katolik termasuk proses menjadi Santo atau Santa (orang kudus), namun engkau dengan tanpa malu mempertontonkannya sehingga membuat saya justru tertawa menertawakan kedangkalanmu itu.
Jika engkau sadar bahwa pengetahuanmu hanya tentang dan untuk agamamu, engkau tidak akan mungkin dan mau untuk mempermalukan dirimu sendiri dan membuat orang lain menertawakanmu.
Dalam potongan video yang berjudul: “Tanggapan UAS tentang Valentine Day Hari Zina Internasional”, “Ustadz Abdul Somad” dari channel Wisataku (13 Februari 2022), yang sebenarnya merupakan ceramah UAS pada 14 Februari 2019 yang lalu, dan kembali tayang pada tahun 2022, maka saya perlu mengajarkan tiga hal kepada UAS agar tidak menyebarkan “kebohongan” intelektual.
Pertama, Santo. Dalam video tersebut UAS mencoba menjelaskan istilah Santo ketika ia menyebut nama Santo Valentino. UAS mengatakan bahwa Santo artinya suci. “Kalau saya, dalam agama Kristen digelar santo Somadus, manusia suci,” ungkap Somad.
Somad, ingat ya, kalau menjadi seorang santo (manusia suci) sedemikian mudah, maka kami semua umat Kristen Katolik pasti sudah menjadi santo.
Santo adalah panggilan orang kudus laki-laki. Untuk menjadi Santo, membutuhkan proses yang panjang setelah kematian mereka. Tidak hanya soal kecerdasan mereka, kebaikan moral mereka, semangat hidup rohani dan pembelaan iman terhadap segala pengajaran yang sesat namun juga dibutuhkan mujikzat dari mereka yang berdoa memohon bantuan mereka.
Kebenaran mujikzat inipun perlu diselidiki kembali dalam waktu yang cukup panjang, yaitu tidak hanya setahun melainkan lebih dari setahun dan dua tahun.
Dan, biar UAS tahu dan sadar, bahwa seorang Santo tidak pernah membicarakan, menjelekkan dan memfitnah agama lain. Yang diajarkan adalah ajaran iman dan moral Kristen Katolik tanpa pernah menghubung-hubungkan dengan ajaran agama lain seperti yang UAS lakukan itu.
Kedua, Santo Valentinus. Dalam sejarah Gereja, meskipun perayaan peringatan Santo Valentinus dihapus dari kalender liturgi Gereja pada tahun 1969 karena kurangnya informasi yang akurat tentang dia, Santo Valentinus dikenal sebagai pelindung mereka yang saling mencintai, penderita epilepsi dan peternak lebah.
Sebagai seorang Santo dalam Gereja Katolik, tentunya hanya Gereja yang lebih mengetahui sejarah Santo Valentinus daripada seorang UAS yang hanya membaca kisah dari sumber yang tidak diakui oleh Gereja Katolik.
UAS kembali memperlihatkan kegagalan intelektual karena memanipulasi kisah Santo Valentinus dengan mengatakan bahwa Valentinus mengijinkan para tentara yang sedang bercinta untuk menikah karena itu Valentine’s day bagi UAS adalah hari zinah internasional.
Satu cerita umum tentang Santo Valentinus adalah bahwa dalam satu titik hidupnya, sebagai mantan Uskup Terni, Narnia dan Amelia, dia menjadi tahanan rumah oleh Hakim Asterius. Saat mendiskusikan agama dan iman dengan Hakim, Valentinus menjanjikan keselamatan dari Yesus. Hakim segera menguji iman Valentinus.
Valentinus dihadapkan dengan putri hakim yang buta dan disuruh untuk mengembalikan penglihatannya. Jika dia berhasil, hakim bersumpah untuk melakukan apa saja bagi Valentinus.
Valentinus kemudian berdoa seraya menempelkan tangannya ke kedua mata putri hakim yang buta itu. Valentinus berkat doa penuh iman kepada Yesus memulihkan penglihatan anak itu.
Hakim Asterius dengan rendah hati menuruti permintaan Valentinus untuk menghancurkan semua berhala di sekitar rumahnya, berpuasa selama tiga hari dan dibaptis, bersama dengan keluarganya dan seluruh 44 anggota rumah tangga. Hakim yang sekarang mengimani Kristus kemudian membebaskan semua narapidana Kristen lainnya.
Santo Valentinus kemudian ditangkap lagi karena terus mewartakan iman Kristen dan banyak yang kemudian menjadi Kristen Katolik. Ia dikirim ke Roma di bawah kaisar Claudius Gothicus (Claudius II). Menurut identitas biografi populer-Kronik Nuremberg, Santo Valentinus adalah seorang imam Romawi yang mati sebagai martis selama pemerintahan Claudius.
Dikisahkan bahwa Santo Valentinus dipenjara karena menikahkan pasangan Kristen yang dilarang oleh Kaisar Claudius II dan membantu orang Kristen yang dianiaya oleh Claudius di Roma. Kedua tindakan itu dianggap sebagai kejahatan berat.
Meskipun dipenjara, Valentinus berusaha meyakinkan Claudius tentang agama Kristen (Katolik). Claudius menjadi marah dan memerintahkan Valentinus untuk meninggalkan imannya atau dipukuli dengan tongkat dan dipenggal. Namun karena Valentinus tetap berpegang teguh pada imannya akan Kristus, iapun dihukum mati oleh kaisar Claudius (bdk. St. Valentine, catholic.org).
Dengan demikian pernyataan UAS yang mengatakan bahwa Santo Valentinus membebaskan para tentara dan menikahkan mereka adalah sebuah kesesatan dan kedangkalan intelektual yang kemudian menghubungkannya sebagai hari zina internasional. Seorang Santo tidak akan pernah melakukan tindakan-tindakan yang melanggar iman dan moral. Hanya pikiran seorang UAS saja yang jauh dari kebaikan moral.
Ketiga, Valentine’s day (Hari Kasih Sayang). Sobat UAS, saya ajak Anda untuk berpikiran luas tentang cinta maupun kasih sayang. Perayaan Valentine’s day bukan sebuah kewajiban bagi siapapun untuk merayakan, namun juga bukan berarti salah dan sesat bagi yang merayakan.
Karena yang dirayakan adalah kasih sayang antar suami-isteri agar cinta mereka semakin diteguhkan dan menunjukan kasih sayang secara nyata lewat pengampunan dan permintaan maaf antara satu dengan yang lain.
Dan bagi orang muda yang sedang berpacaran, mereka diajak untuk menjalin hubungan yang baik dan benar, saling mencintai satu sama lain, dan bukan saling menghancurkan, melainkan saling menjaga dan mendukung satu sama lain, serta menguatkan cinta mereka agar lebih serius menuju jenjang perkawinan.
Diatas segalanya, Valentine’s day memiliki makna yang lebih luas, yaitu ungkapan cinta ataupun kasih sayang kepada sesame, termasuk yang berbeda sekalipun. Saling mengampuni dan memaafkan sebagai ungkapan cinta yang paling tinggi sebagaimana cinta yang kuberikan kepadamu sebagai ungkapan persahabatan kita meski kita tak pernah berjumpa.
Kuberimu cinta agar Somad lebih cerdas dalam memahami sebuah peristiwa sejarah, ketika itu berhubungan dengan agama lain, dan tidak ceroboh dan gegabah membuat pernyataan yang justru memperlihat kedangkalan intelektual Anda yang akhirnya membuat saya yang seharusnya sedih justru tertawa.
Semoga dengan penjelasan ini, UAS menjadi sadar bahwa apa yang kau yakini sebagai sebuah kebenaran belum tentu benar ketika itu berhubungan dengan agama lain. Atas kedangkalan intelektualmu, kuberi padamu cinta dan kasih sayang Somad. Manila: 14-Februari 2022, Tuan Kopong, MSF. (AN-01)
Pater terima kasih atas pencerahan pater,agar semua bisa tahu apa arti valentine day dan makna sebuah kasih sayang
Pater terima kasih banyak penjelasan yg sangat detail dan masuk akal,,,,semoga Ustad Somad membacanya dan Merasa Malu sendiri atas kedangkalan Intelektualnya. “Tong Kosong nyaring Bunyinya” itulah pepatah yg tepat buat UAS.
Salut buat pater … Iman katolik dunia setiap detik dan menit berkembang pesat …buat Somad dia itu seprti tong kosong bunyi nyaring … Koar koar tapi TDK tau arti …
Somad harus banyak belajar lagi.. sebaikx wartakan agamamu sendiri..
Maklum Pater dia tdk mengerti itu arti kasih sayang, karena tukang kawin cerai berdasarkan nafsu bukan cinta 😁
Somad..Somad,lebih baik anda diam..semakin anda berkicau, semakin kelihatan kedangkalan intelektual mu Mad.
Biar somad bisa baca dan mengerti.san pasti malu sendiri.
Mksih pastor yg baik hati,😘😘
Akibat kedangkalan intelektual somad pun mencontohkan dirinya sebagai santo, tidak taunya santo disebut bagi orang yang sudah lama meninggal karena iman akan Kristus dsb. Sangat disayangkan gelar Lc itu Mad.
Akibat kedangkalan intelektual somad pun mencontohkan dirinya sebagai santo, tidak taunya santo disebut bagi orang yang sudah lama meninggal karena iman akan Kristus dsb. Sangat disayangkan gelar Lc itu Mad.
Abdol Somad tidak melarang pengikut kristus untuk raikan hari Valentine .. Somad hanya melarang umat Islam meraikannya… Agamamu urus agamamu, Somad urus agamanya…kot salah?