Selasa, 21 Februari 2023
Srk. 2:1-11 ; Mrk.9:30-37
Pekan Biasa VII
“Jika seorang ingin menjadi terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya”
(Mrk.9:35)
Para murid mempertengkarkan siapa yang bakal jadi “terbesar” diantara mereka. Terbesar dalam arti keinginan mejadi seorang pemimpin. Menjadi sosok yang dihormati, memiliki kekuasaan dan kedudukan istimewa.
Yesus menanggapi pembicangan mereka seraya mengingatkan, siapa yang “ingin menjadi terdahulu, hendaklah ia menjadi pelayan semuanya”. Bagi Yesus, pemimpin dalam skala apapun, baik yang jasmani maupun rohani adalah pelayan bagi sesama.
Pemimpin tak boleh angkuh, karena ia diberi kepercayaan untuk mengabdi orang banyak bukan untuk dihormati dan dilayani.
Kecenderungan memperebutkan siapa yang terbesar, masih terasa hingga saat ini. Bahkan makin menguat. Orang bersaing, saling sikut, bahkan saling menjatuhkan demi sebuah kedudukan. Tetapi apa yang di cari dan diperebtukan? Pelayanan? Belum tentu!
Kadang orang berebutan hanya karena uang, kekuasaan, jabatan dan kehormatan. Janjinya seorang abdi, tetapi tingkahnya seorang penguasa. Janjinya demi kepentingan orang banyak, ujungnya kepentingan sendiri. Opsinya orang miskin dan terlantar, ujungnya dilupakan karena berubah orientasi.
Hal nyata, saat ini sulit mencari pemimpin untuk tugas tertentu dalam pelayanan gereja. Karena murni memberi diri, melayani, berkorban, tanpa upah apapun. Lebih banyak yang berkeberatan dengan berbagai alasan. Hanya sedikit orang, bahkan orang yang sama yang bersedia. Karena lebih banyak hati sudah menghitung untung-ruginya. Mulai enggan berkorban tanpa apa-apa.
Ingat, janganlah memperebutkan siapa yang terbesar, karena kita adalah pelayan satu sama lain. Berilah dirimu untuk mengabdi dalam kerendahan hati.
Tuhan memberkati. SALVE.***
RD. Wens Herin
Tuhan berikan kepadaku Rahmat kerendahan hati agar bisa melayani dengan sungguh. 🙏🙏🙏
Amin…