Sabtu, 18 Februari 2023
Ibr.11:1-7 ; Mrk.9:2-13
Pekan Biasa VI
“Yesus berpesan agar mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang terjadi itu sebelum Anak manusia bangkit dari antara orang mati”
(Mrk.9:9)
Di gunung, Petrus, Yohanes dan Yakobus menyaksikan Yesus berubah rupa. Penuh kemuliaan yang menakjubkan. Namun Yesus melarang mereka, tak boleh menceritrakan kepada siapapun misteri yang mereka lihat. Sebelum mereka menyaksikan anak manusia bangkit dari antara orang mati.
Mengapa? Karena kemuliaan di atas bukit hanyalah sebuah gambaran awal. Anak manusia harus alami penderitaan dan kematian dahulu. Barulah kemuliaan sesungguhnya terjadi yakni kemilau kebangkitan. Gambaran kemuliaan di gunung ini, akan nyata terjadi di bukit kalvari.
Yesus menyiapkan batin para muridNya, agar tak terkejut dan putus asa ketika mengalaminya. Sebab, Yesus memilih jalan kemuliaan yang tak lasim. Harus meminum piala penderitaan maha hebat untuk menggapai cahaya kemuliaan kebangkitan.
Hal yang mengingatkan bahwa jalan ini sempit. Jalan penderitaan yang tak disukai. Tetapi jika kita sabar menjalaninya, kita akan mengerti bahwa tak ada kemuliaan tanpa mahkota duri. Tak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan. Tak ada kesuksesan tanpa perjuangan. Tak ada senyum tanpa air mata.
Maka bersyukurlah selalu ketika mengalami kebaikan, kepedulian dan berkat. Akan tetapi, tetaplah sabar dan berharap, jika diuji Tuhan dalam derita dan tantangan apapun.
Sebab kita yakin, dibalik awan kelam, matahari tetap bersinar cerah. Dibalik air mata dan kesulitan hidup, Tuhan tetap menyediakan sukacita hidup seturut kehebdakNya.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Super Romo!
Yesus menyiapkan batin para muridNya, agar tak terkejut dan putus asa ketika mengalaminya. Sebab, Yesus memilih jalan kemuliaan yang tak lasim. Harus meminum piala penderitaan maha hebat untuk menggapai cahaya kemuliaan kebangkitan.
Maka sebagai umat Allah semoga kita lebih pasrah dan tidak menggerutu ketika mengalami tantangan dan penderitaan.
Yesus ampunilah kami yang sering menggerutu saat Ada penderitaan dan tantangan.