Aksinews.id/Larantuka – Yayasan Pengkajian Pengembangan Sosial (YPPS) Flores Timur terus mendorong isu perubahan iklim ke dalam rencana pembangunan daerah.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Melky Koli Baran saat Lokakarya Integrasi Rencana Aksi Ketahanan Iklim yang inklusif kedalam RAPBDes.
“Kami Ingin mendorong aksi-aksi adaptasi dan perubahan iklim ke dalam rencana pembangunan daerah,” katanya kepada wartawan Kamis 17 November 2022.
Ia mengatakan, di tingkat Nasional perubahan iklim telah menjadi prioritas pembangunan.
“Namanya juga pembangunan berketahanan iklim. Untuk itu kami pelan-pelan dorong isu perubahan iklim ini masuk dalam prioritas pembangunan daerah. Sehingga pelan-pelan kita menyesuaikan isu itu mulai dari tingkat desa bersama Pemdes soal pertanian kelautan dan yang lainnya dengan menggunakan dana desa,” terangnya.
Sehingga, kata dia, saatnya ada inovasi dari desa. Dan ini bukan hal baru. Oleh karena itu mesti juga diintergrasikan dalam kerja-kerja desa yang sudah ada.
“Sehingga dikhawatirkan akan menambah anggaran baru itu tidak ada. Yang ada itu pembangunan pertanian yang ramah iklim, kelautan yang ramah iklim,” imbuhnya.
Hari ini 17 November, sebut Melky, akan dilakukan diskusi pengayaan bersama. Besok, tanggal 18 November akan diadakan list kegiatan di desa yang akan memberikan pemahaman so integrasi iklim ke desa. Kegiatan ini melibatkan 13 Desa.
Melky menyebut, ada desa-desa yang sudah mulai mempraktekkan adaptasi di desa.
“Ya, harapan YPPS semoga isu perubahan iklim menjadi mainstreaming pembangunan. Jadi bukan kegiatan baru,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Alfi Kaha mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh YPPS sangat baik karena berkaitan dengan upaya desa bisa beradaptasi dengan perubahan iklim yang saat ini hampir dialami setiap tahun.
“Berkaitan dengan perubahan iklim ini kemudian membawa dampak yang cukup destruktif di masyarakat seperti tanah longsor, kekeringan dan sebagainya. Dampak itu orang bisa meninggal dunia, kehilangan harta benda,” katanya.
Ia menyebut kegiatan hari ini, YPPS mau melatih teman-teman dari desa mau melihat masalah yang tejadi karena perubahan iklim. Diidentifikasi, dirumuskan dan dibawa masuk dalam dokumen perencanaan mereka baik RKPDes kemudian dianggarkan dalam APBDes.
“Pemerintah melihat ini hal baik dan bisa membantu kerja-kerja Pemerintah,” bebernya. (AN-02)