Aksinews.id/Lewoleba – Kolaborasi Komunitas Literasi Lembata dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata menggelar Gebyar Bulan Bahasa 2022 dengan tema ‘Pemuda, Bahasa dan Budaya’ akan berakhir malam ini, Kamis (27/10/2022). Perlombaan hanya menyisahkan lima kontestan peserta teater monolog di aula gedung Perpustakaan Prof. Dr. Gorys Keraf.
Kegiatan diawali dengan seminar bertajuk: Menelisik Peran Prof. Dr. Gorys Keraf dalam Pengembangan Pengajaran Bahasa di Indonesia pada tanggal 20 Oktober lalu. Forum seminar menyepakati untuk memberi nama gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Lembata menjadi gedung Perpustakaan Prof. Dr. Gorys Keraf. Bahkan, diusulkan pula agar Profesor Gorys Keraf diperjuangkan menjadi pahlawan nasional di bidang linguistic karena jasanya sangat besar dalam memajukan dan menata pengajaran Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa ini.
Selepas seminar, kolaborasi Komunitas Literasi Lembata dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata juga sukses menggelar karnaval budaya dan pentas hiburan di halaman depan gedung perpustakaan Prof. Dr. Gorys Keraf pada tanggal 24 Oktober 2022, sekaligus pembukaan pecan Bulan Bahasa 2022 oleh penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa.
Penjabat Bupati Lembata mengapresiasi ‘keberanian’ Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata bersama komunitas Literasi Lembata yang menyelenggarakan kegiatan tanpa suntikan dana dari pemerintah daerah. Ia malah berharap agar kegiatan serupa dapat terus digalakkan di Lembata, kendati dengan minimnya anggaran. Bahkan, diharapkan agar setiap bulan ada kegiatan yang digelar untuk menampilkan potensi minat bakat anak muda Lembata, baik di bidang seni, budaya maupun olahraga.
Sejak tanggal 25 Oktober digelar perlombaan antara sekolah. Tiga mata lomba yang disiapkan panitia. Yakni, lomba pidato antar siswa SLTA, lomba paduan suara antar siswa SLTP dan lomba teater monolog antar siswa SLTA.
Lomba pidato menampilkan tujuh siswa dari enam SLTA di kota Lewoleba dan sekitarnya. Lomba pidato dengan tema ‘Pemuda Bahasa dan Budaya’, diikuti 2 siswa dari SMAN 1 Nubatukan, dan sekolah lainnya mengutus seorang peserta, yakni dari SMAN 2 Nubatukan, SMAK Frateran Don Bosco Lewoleba, SMIP Sanctus Lewoleba, MAS Nur Salam dan SMK Restorasi Sonata.
Tiga orang yang bertindak sebagai juri lomba pidato adalah Abdul Syukur Wulakada (staf Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata), Feldin Rano Kelen (guru) dan Darius Baki Akamaking (pegiatn literasi dari TBM Moting Maung).
Paduan suara diikuti 7 sekolah. Yakni, SMPK St. Theresia Lewoleba, SMPN 5 Lebatukan (Lodoblolong), SMPK St. Don Bosco Lewoleba, SMPK St. Pius X Lewoleba, SMPN 4 Nubatukan (Lamahora), SMPK St. Gregorius Lewoleba, dan SMPN 1 Nagawutung (Loang).
Tiga orang yuri lomba paduan suara ini adalah Tarsisius Seraka Tukan, Saverinus Ndemu dan Romanus Sole Lasar.
Lomba teater monolog menampilkan 9 (Sembilan) peserta. Dimana, SMAN 2 Nubatukan dan SMA Frateran Don Bosco mengirimkan dua orang peserta. Sekolah-sekolah lainnya hanya mengirimkan satu orang peserta, yakni SMAK St. Yakobus Rasul, SMAN 1 Nubatukan, SMAN 1 Nagawutung, SMKN Ile Ape, dan SMKN 1 Lewoleba.
Bertindak sebagai juri lomba teater monolog ini adalah Pater Selo Lamatapo, SVD., Frater Fill Dua, dan Arnol (guru).
Empat peserta sudah tampil mementaskan teater monolognya. Malam ini, masih lima orang peserta yang akan tampil mempertunjukan aksi panggungnya.
Dijadwalkan, setelah usai monolog, dilanjutkan dengan pengumuman perlombaan dan penutupan seluruh rangkaian kegiatan Gebyar Bulan Bahasa 2022 Kabupaten Lembata.(AN-01)