Selasa, 06 September 2022
1Kor.6:1-11 ; Luk.6:12-19
Pekan Biasa XXIII
“Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-muridNya dan memilih dari antara mereka duabelas orang yang disebut rasul” (Luk.6:13)
Memilih duabelas rasul adalah peristiwa penting. Memilih orang yang bakal dipercaya melanjutkan estafet pewartaan. Yesus memilih tidak menurut keinginannya sendiri. Ia awali dengan menyepi ke gunung. Semalam suntuk Ia berdoa. Berpasrah dan meminta pentunjuk BapaNya agar menemukan orang yang tepat. Tepat menurut pandangan Allah. Bukan manusia. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu. Hidup bersama Dia, belajar dan disiapkan melanjutkan misi perutusanNya.
Mereka belajar membawa kabar sukacita kepada orang miskin dan terlantar. Berbelarasa dan membela hak orang kecil dan terpinggirkan. Memberi makan kepada yang lapar. Mengobati dan menyembuhkan yang sakit. Menghibur yang susah. Menguatkan yang putus asa. Hingga pelajaran terkahir adalah salib. Belajar menderita demi suatu perjuangan. Hingga mengorbankan diri demi orang yang dikasihi.
Misi perutusan akan terus berlanjut. Sejak dibabtis, kita telah menerima tugas perutusan ini. Kita belajar nilai-nilai Kristiani yang sama. Juga mengemban tugas kerasulan yang sama. Maka komitmen kita adalah jalani hidup sesuai amanat dan kehendak Tuhan. Lakukan yang baik dan jauhi yang jahat. Jadi kabar sukacita kemana kita pergi dan dimanapun kita berkarya.
Yesus menyepi dan berdoa, mengingatkan kita, agar selalu mengawali apapun kegiatan kita dengan doa. Libatkan Tuhan dalam setiap usaha, karya dan perjuangan hidup. Mintalah petunjuk Tuhan, agar yang terbaik yang kita dapatkan. Katupkan tangan, dan berpasrahlah. Biarkan Kehendak Tuhan yang terjadi atas seluruh karya hidup kita. Dalam dan bersama Tuhan, kita yakin segalanya tak sia-sia. Meski kadang diuji, ditantang, bahkan terluka, kita tak putus asa. Karena kita yakin, Tuhan setia mendampingi kita.
Duabelas rasul, adalah orang dekat. Orang kepercayaan Yesus. Tetapi justru seorang di antara merekalah yang mengkhianatiNya. Sedih, namun itulah kenyataan kehidupan. Tidak semua orang dekat dan baik, bisa dipercaya. Kadang tak disangka, orang yang dipercaya, justru yang mematahkan langkah perjuangan kita. So, berbaiklah kepada semua orang. Tetapi tetaplah jeli menaruh kepercayaan dan berbagi rahasia kehidupan kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin