Aksinews.id/Lewoleba – Inilah cara Komunitas Bonsai Lembata (KBL) memperingati Hari Bumi pada 22 April 2022. Mereka melakukan penghijauan di kawasan mata air Erewuju di Desa Lite Ulumado, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, dengan menanam 300 anakan pinang lokal.
Dalam rilisnya yang diterima aksinews.id, Sabtu (22/4/2022) malam, humas KBL menjelaskan bahwa Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April di seuruh dunia dimaksudkan untuk mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga bumi. Gerakan yang dimulai dari adanya isu lingkungan di USA, akhirnya dicanangkan untuk pertama kali pada tahun 1970 oleh Senator Gaylord Nelson dan diperingati setiap tahun di seluruh dunia.
“Menjaga bumi menjadi kewajiban kita semua yang menghuni bumi dan dapat dilakukan dengan cara kita masing-masing baik secara pribadi maupun secara kelompok. KBL memandang bahwa air yang merupakan kebutuhan vital manusia di bumi harus dijaga dan dilestarikan. Air harus dijaga dan dipertahankan dengan cara menanam dan merawat tanaman yang dapat menyimpan air terutama di mata air,” tandas KBL.
Untuk itu, maka dalam rangka menjaga bumi bertepatan dengan peringatan Hari Bumi tahun 2022, Komunitas Bonsai Lembata (KBL) melaksanakan penanaman pohon untuk menjaga air di mata air Erewuju di Desa Lite Ulumado, Sabtu (23/4/2022).
Kurang lebih 200 anakan pinang lokal di tanam di lokasi mata air sementara sekitar 100 anakan dibagi kepada masyarakat desa untuk ditanam di pekarangan mereka di sekitar mata air. KBL memilih mata air Lite Ulumado karena menurut KBL, mata air tersebut merupakan salah satu mata air yang menyangga kebutuhan air bersih Kota Lewoleba sejak awal.
Terkait dengan tanaman yang cocok untuk mata air, KBL berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Lembata. Kepala KPHL merekomendasikan untuk menggunakan anakan pinang lokal yang sudah disiapkan oleh KPHL Lembata Resort Atadei di Kalikasa.
Tanaman pinang sangat baik untuk menyerap air hujan kedalam tanah. KPHL mendukung kegiatan KBL dengan mengalokasikan 300 anakan pinang lokal yang dihantar langsung dari Desa Katakeja ke Desa Lite Ulumado.
Ketua KBL, Herman Ola Egi pada kesempatan penanaman pohon pertama bersama Kades Lite Ulumado mengatakan bahwa kami dari Lewoleba datang menanam pohon ini, semoga air yang ada di dalam menjadi bertambah dan bertahan untuk anak dan cucu selamanya. “Kami dari Lewoleba, kami datang untuk menanam pohon ini. Semoga air yang ada di dalam tetap menjadi bertambah dan bertahan untuk anak cucu selama-lamanya. Ini berkaitan dengan hari bumi, kami cinta padamu, kami sayang padamu,” ucapnya.
Penanaman pohon dilaksanakan secara bergotong royong antara KBL, Kades dan aparat desa, masyarakat, OMK dan unsur TNI. “Kami semua bergerak dari depan kantor BPD dengan menggotong anakan yang disiapkan menuju lokasi mata air yang berjarak sekitar 100 meter dengan menyusuri jalan setapak yang cukup curam. Penamanam dilaksanakan sekitar 3 jam sejak pukul 08.30 Wita. Masyarakat sangat antusias menanam dan mereka berjanji untuk merawat karena tanaman ini memeiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi berkaitan dengan kebiasaan turun-temurun makan sirih pinang,” ujar Herman.
“Dulu pinang banyak sekali di lokasi ini, tapi karena semakin tinggi dan kami tidak bisa panjat lagi maka kami potong semua. Sejak kami potong pohon pinang ini, debit air menurun. Kami senang sekali karena hari ini kita tanam lagi dan pasti kami akan petik buahnya nanti tapi kami tidak tebang lagi,” ungkap seorang warga, berkisah.
Dalam sambutan singkatnya di depan Kantor BPD setelah penanaman, Ketua KBL Herman Ola mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian KBL terhadap sumber mata air. “Mata air adalah sumber kehidupan kita, dimana saja kita berada, yang pertama adalah air. Mungkin hal-hal lain seperti jalan dan listrik kita bisa raba-raba tapi air menjadi faktor utama,” ujarnya.
Oleh karena itu, sambung Herman, “Kami dari Komunitas Bonsai Lembata menggagas dan melaksanakan penanaman pohon di sumber mata air ini”.
Di akhir sambutanyya, Herman mengharapkan agar tanaman yang sudah ditanam bisa dirawat oleh masyarakat desa. Dia juga mengharapkan agar areal di sekitar mata air yang cukup luar itu bisa ditanam dengan tanaman-tanaman yang bisa menyerap air.
“Atas suksesnya pelaksanaan kegiatan hari ini, kami dari KBL mengucapkan terima kasih kepada bapak Kades beserta seluruh masyarakat Lite Ulumado yang dengan semangat bersama KBL menanam pohon. Kami juga berterima kasih kepada Kepala KPHL Lembata, Bapak Linus Lawe beserta jajarannya yang menyumbang dan menyuplai bibit pinang lokal. Terima kasih juga kepada unsur TNI yang sempat hadir,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lite Ulumado, Kon Ruing mengatakan bahwa kegiatan ini bukanlah penghijauan tapi kita menanam pohon untuk mempertahankan mata ait. “Kita kalau penghijauan beda dengan mempertahankan mata air,” tandasnya, dan mengucapkan terima kasih kepada KBL yang telah menggagas dan melaksanakan penanaman pohon.
Jones Jogo, salah satu anggota KBL menyatakan bahwa sangat gembira dan bangga bisa berkunjung langsung ke mata air dan menanam pohon. “Saya rasa gembira dan bangga sekali bisa kunjung kesini (mata air) dan menanam pohon. Selama ini, saya hanya minum air tapi tidak pernah lihat mata air. Ternyata ini mata air yang memenuhi kebutuhan air kita di Lewoleba,” tegas Jones, Putra Ngada yang menetap di bilangan Akelohe ini.
Sebelum kembali ke Lewoleba, KBL disuguhi makanan lokal yang disediakan oleh ibu ketua PKK Desa Lite Ulumado bersama anggotanya. Penganan lokal yang didominasi oleh ubi-ubian itu sangat nikmat sehingga semua anggota KBL dan semua masyarakat yang hadir makan dengan lahap bahkan sisanya dibungkus untuk jadi ole-ole. (Humas KBL/AN-01)