Aksinews.id/Lewoleba – Muhammad Safan (21), warga Desa Babukerong, kecamatan Nagawutung, Lembata, menjadi korban tindak kekerasan yang diduga ikut dilakukan oleh oknum aparat desa Babukerong, Rahimun Syahidin. Buntutnya, Hani Mustapa (39), ibunda korban meminta agar kades Babukerong mencopot aparat yang tidak melindungi rakyatnya itu.
Diwawancarai di Lewoleba, Senin (14/3/2022), Hani Mustapa menjelaskan, ikhwal soal hingga terjadi tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum perangkat desa Babokerong, Rahimun Syahidin.
Dijelaskan, kejadian tersebut bermula ketika ibu korban, Hani Mustapa melewati jalan di samping kantor desa Babokerong. Ia ditegur oleh Muktar Kader, yang adalah adik kandung oknum perangkat desa tersebut. “Jangan jalan disitu kami tidak suka kau lewat disitu, kau siapa?” kata Muktar kepada Hani Mustapa.
Tapi, Hani terus berjalan menuju pantai. Diam-diam ia dibuntuti istri Muktar Kader, Asmah Siti. Sampai di pantai, Asmah Siti berkata, “Kau jangan lewat lagi disitu kami tidak suka”.
Mendapat perlakuan begitu, Hani Mustapa heran, dan balik menjawab, “Saya ini manusia bukan binatang jadi kenapa kalo saya lewat di jalan situ kamu tidak suka?”
Asmah Siti menimpali, “Iya kami tidak suka saja kau lewat disitu”.
Hani Mustapa merasa sakit hati dan balik ke rumahnya dengan air mata. Dia kemudian memanggil suaminya di tempat kerja. Dia ingin meminta suaminya mengkonfirmasi kepada Muktar Kader, mengapa melarang dirinya melewati jalan di samping kantor desa.
Suami Hani Mustapa pun mendatangi rumah Muktar Kader. Namun anaknya, Muhammad Safan sudah lebih dulu tiba di rumah Muktar Kader. Muhammad Safan lalu bertanya, kepada Muktar Kader dan istrinya, Asmah Siti, mengapa melarang ibundanya melewati jalan di sampai kantor desa.
Bukannya pertanyaan Muhamad Safan dijawab dengan penjelasan yang memuaskan, malah ia direspon dengan nada suara yang kasar. Alhasil, perdebatan pun tak terhindarkan. Ujungnya, istri Muktar Kader, Asmah Siti mengangkat kursi plastik dan memukul kepala Muhamad Safan.
Muhammad Safan akhirnya memilih pulang ke rumahnya. Tapi, ayahnya kembali menyuruhnya untuk mengambil sepeda motor revo milik ayahnya yang selama ini dipakai Muktar Kader.
Safan pun menjalankan perintah ayahnya. Tapi, Muktar Kader dan istrinya, Asmah Siti keberatan menyerahkan sepeda motor itu. “Jika mau ambil motor ganti dulu uang perawatan selama ini,” ungkap Asmah Siti dan suaminya.
Mendengar kata-kata tersebut, Safan dan Ibunya, Hani Mustapa, menjawab, “Motor itu kamu yang pakai selama ini, jadi wajar kamu rawat, karena kamu yang pake selama ini, masa kamu pake kasih rusak saya yang harus bayar”.
Keributan kembali tersulut. Di tengah perang mulut itu, tiba-tiba muncul oknum aparat desa, Rahimun Syahidin dari belakang. Entah bagaimana, dia langsung memukul kepala Muhamad Safan. Safan sempat berusaha menghindar, namun Rahimun tetap mengejar dan terus memukul.
Kasusnya kini sudah ditangani aparat Polsek Nagawutung di Loang.
Sementara, ibu Hani Mustafa yang kecewa dengan tindakan oknum apparat desa, meminta Kades Babukerong agar mencopot apparat yang diduga ikut menganiaya anaknya, Muhamad Safan. “Dia tidak pantas sebagai aparat di desa,” ujarnya, kecewa.(*/AN-01)