Aksinews.id/Bandung – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tirto Karnavian memberi pujian dan apresiasi terhormat kepada Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, SH., MH., M.IP.
Pujian dan apresiasi Mendagri Tito Karnavian itu terkait prestasi kinerja Wabup Agustinus Payong Boli yang aktif dan berhasil dalam tugas dan kewenangan membantu Kepala Daerah sesuai amanat UU Nomor: 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Mendagri juga memuji dan mengapresiasi Wabup Agus Boli yang mampu menjaga relasinya dengan Bupati Antonius Gege Hadjon, ST selama memimpin Kabupaten Flores Timur.
Tidak banyak kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akur seperti Anton dan Agus (Duo A) dalam memimpin daerah. Masa jabatan keduanya yang tinggal tiga bulan, Anton dan Agus tetap rukun. Bahkan, merebak rumor kalau keduanya akan tampil kembali sebagai kontestan pada Pilkada 2024 mendatang.
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan pujian dan apresiasinya melalui Direktur Evaluasi Kinerja Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, Dr. Deddy Minarwan, S.STP, M.Si di Bandung, Jawa Barat dalam Rapat Koordinasi Forum Kepala Daerah Se-Indonesia tanggal 17-20 Pebruari 2022 tentang Penguatan Wakil Kepala Daerah dalam Penurunan Stunting dan Pengentasan Kemiskinan.
Menurut Deddy, berdasarkan kajian dan evaluasi kinerja daerah otonom di Indonesia baik di propinsi maupun Kabupaten diketahui ada sekitar 95 persen hubungan tidak harmonis antara kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Dari jumlah itu, 25 persen diantaranya terjadi konflik terbuka. Misalkan, di Kota Tegal dan beberapa wilayah di Kalimantan dan Sulawesi. Ada daerah yang sampai tahap mengganggu pelayanan kemasyarakatan. Bahkan, ada yang sampai memicu konflik horisontal di tengah masyarakat.
Wabup Agustinus Payong Boli memang perlu diberi apresiasi dan bahkan pujian. Bagaimana tidak? Sejak dilantik menjadi Wakil Bupati Flores Timur ia terkenal enerjik dan selalu membawa solusi cepat dalam tugasnya memantau dan mengevaluasi penyelenggaran pemerintahan di wilayah kecamatan, desa/kelurahan sampai di tingkat kabupaten. Begitu juga, tugas-tugas yang dilimpahkan Bupati Antonius Gege Hadjon dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Di sisi lain prestasi luar biasa Wabup Agus Boli adalah menjaga hubungan baik dengan bupati dengan kemampuan kecerdasan emosional yang mungkin sulit dimiliki orang lain.
Prestasi luar biasa lain adalah dalam tugasnya mengawasi penyelenggaraan pemerintahan di desa/kelurahan, Wabup termuda di NTT ini berhasil menginisiasi terbentuknya Forum Asosiasi Kepala Desa Se-Kabupaten Flores Timur dan Asosiasi Perangkat Pemerintahan Desa se-Kabupaten Flores Timur. Kedua forum itu menjadi wadah perjuangan pembangunan bersama. Juga, menjadi forum diskusi solutif atas berbagai masalah sosial, hukum dan pembangunan di desa/kelurahan. Apalagi, kedua forum terhubung dengan Forum Asosiasi Kepala Desa dan Perangkat Pemerintahan Desa di tingkat Nasional.
Rekam jejak Wabup Agus Boli setelah dilantik dalam membantu bupati diantaranya aktif sidak pelayanan kemasyarakatan sampai di tingkat desa dan memberi solusi cepat, aktif sebagai narasumber ilmiah dalam berbagai forum, melakukan pendampingan pemerintahan desa/kelurahan, membubarkan porter pelabuhan Larantuka yang “bermasalah” karena dituding selalu “memeras” penumpang.
Juga, selama kurang lebih dua (2) bulan menjalankan tugas bupati, Agus Boli berhasil mendorong lahirnya Peraturan Bupati Flores Timur tentang Kurikulum Muatan Lokal Budaya Lamaholot. Ini wajib diterapkan di semua tingkatan sekolah. Ia juga dinilai sukses mengkordinasikan dana hibah infrastruktur pemerintah pusat pasca badai Seroja bulan April 2021. Masih ada lagi prestasi lain yang dievaluasi pihak Kementrian Dalam Negeri.
Hingga kini, Wabup Agus Boli sudah mendapatkan tiga (3) penghargaan. Yakni, penghargaan dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia tahun 2020 atas pendampingan pemerintah desa penggunaan keuangan desa, penghargaan dari Gubernur NTT di Sumba tahun 2020 atas ide tentang metodologi pembangunan berbasis desa, dan terakhir, tahun 2022 ini, penghargaan istimewa dari pemerintah pusat.
“Sejak dilantik jadi wakil bupati, sejak hari pertama saya langsung bekerja bantu pak Bupati Anton Hadjon, siang malam saya keliling OPD, kecamatan, UPTD, desa dan kelurahan untuk awasi langsung masalah disana dan langsung mengambil solusi di tempat sampai hari ini, di 250 desa/kelurahan termasuk menyelesaikan konflik-konfik besar di tengah masyarakat yang berbahaya,” ungkap Agus Boli, bangga.
“Saya bekerja dengan hati tanpa mengeluh, setiap kritik dan cercaan saya terima dengan senang hati untuk perbaikan karena saya berani mundur permanen dari DPRD waktu itu, hanya karena mau kerja untuk rakyat,” tandasnya.
“Bagi saya”, sambung Agus Boli, “Politik adalah karya kerasulan, berkorban untuk rakyat dengan suatu keyakinan barang siapa yang setia dalam perkara kecil, kepadanya akan diberi perkara besar kelak”.
Bagaimana menjaga hubungan harmonis dengan Bupati Anton Hadjon sampai jelang akhir masa bakhti ini? “Saya tidak ribut dengan pak Bupati karena kami dilantik untuk bekerja bukan untuk berkelahi yang korbankan rakyat. Hidup bukan sebuah tujuan tapi hanya sebuah perjalanan,” ucapnya, santai.
“Saya berusaha menjadi tebaik di segala lini kekaryaan. Saya tinggalkan profesi advokat saya dulu karena hidup saya sudah saya wakafkan untuk masyarakat sampai akhir hayat. Hidup harus jadi berkat bagi oranglain,” tambah Agus Boli, dalam perbincangan melalui sambugan selular di Bandung, Jawa Barat.(AN-01)