Aksines.id/Labuan Bajo — Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar lokakarya yang dilakukan oleh para Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 9 di Kabupaten Manggarai Barat. Kegiatan tersebut merupakan aksi nyata para CGP pasca mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) selama enam bulan. Total ada 57 CGP angkatan 9
Kegiatan ini dikemas dalam tema Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar. Lokakarya yang digelar di Aula SMKN 1 Labuan Bajo, Sabtu (27/4) tersebut, memperlihatkan berbagai gagasan/ide menarik yang sudah terealisasi dari para CGP, pertunjukkan seni tari oleh anak-anak SMA Negeri 1 Labuan Bajo, dan juga beragam stand pameran hasil karya, yang didekorasi khas daerah Manggarai.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, Yohanes Hani, dalam sambutannya mengatakan bahwa menjadi guru penggerak berarti menjadi pemimpin pembelajaran.
“Menjadi guru penggerak berarti menjadi pemimpin pembelajaran. Ada tiga hal dasar yang perlu ditanamkan dalam diri guru pemimpin pembelajaran yakni, panggilan untuk mengabdi, resistansi dan pengabdian karena keciantaan terhadap ibu pertiwi” ungkap Hani.
“Panggilan untuk mengabdi harus dijiwai oleh seorang guru. Profesi guru harus dihayati sedemikian rupa, dinikmati dengan segenap semangat pengabdian sehingga upaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai ke dalam jiwa peserta didik dilalukan secara sadar dan tulus. Yang berikut adalah resistansi. Guru harus mampu bertahan dalam situasi apapun. Termasuk ketika mengabdi di pelosok, guru garus betah. Bukan belum lama bertugas sudah minta mutasi ke kota. Dan yang berikut menyandang profesi guru harus dimaknai sebagai wujud bakhti bagi ibu pertiwi. Kalau ketiga ini ada pada diri guru penggerak maka, kepemimpinan pembelajaran akan nampak dan pastinya perubahan akan terlihat di sana” lanjut Hani.
Hani juga mengucapkan proficiat kepada CGP, Pengajar Praktik dan juga fasilitator yang sudah berhasil dalam 6 bulan pendidikan CPG ini.
Nofri Daniel, panitia BGP NTT, dalam sambutannya mengapresiasi hasilkarya dari CGP angkatan 9 Kabupaten Manggarai Barat.
“Mewakili Kepala BGP NTT, saya mengucapkan apresiasi yang luar biasa kepada CGP yang bertahan hingga 6 bulan pendidikan ini dengan segala dinamika yang ada didalamnya. Harapan kami, kiranya kreatifitas-kreatrifitas yang dilakukan selama 6 bulan pendidikan ini, tidak berakhir di hari ini saat panen hasil karya, namun terus dijalankan dan dikembangkan untu mewujudkan kepemimpinan pembelajaran yang berpihak dan berdampak positif pada peserta didik” ungkap Daniel.
Ahmad Idil, salah satu CGP mengungkapkan kebahagiaanya karena bisa ikut mengembang diri dalam pendidikan guru penggerak ini.
“Saya bersyukur karena telah selesai mengikuti pendidikan calon guru penggerak ini. Pendidikan CGP ini memberikan warna tersendiri bagi saya dalam menjalan tugas sebagai guru. Banyak hal baru yang saya dapatkan dalam pendidikan guru penggerak ini. Kiranya ke depan semangat ini terus hidup dengan saling berkolaborasi bersama rekan-rekan guru penggerak yang lain dan juga komunitas-komunitas belajar yang ada.” ungkap Idil, Guru SMP Negeri 3 Sano Nggoang.
Martinus Ola Rain, pengajar praktik (PP), yang bertugas mendampingi CGP angkatan 9, mengungkapkan, banyak pengalaman dan ilmu yang didapatkan dan dibagikan dalam kegiatan pendampingan CGP, baik sesama PP, dengan CGP dan juga bersama fasilitator. Semoga dengan pengalaman ini menjadi pemantik untuk terus bergerak dan berkarya dengan aksi-aksi nyata yang berpihak dan berdampak positif bagi peserta didik.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Kabid GTK dinas PKO Kabupaten Manggarai Barat, Hendriku Genggor, Kabid Pembinaan SD, Vinsensius Ovan, Ketua Kemunitas Guru Penggerak Manggarai Barat, Kusnadin dan juga para kepala sekolah sasaran CGP. (Yosi Kares)
Terima kasih tak terhingga u bapak fasilitator, bapak pengajar praktik yg tercinta, yg dengan caranya sendiri mendidik, membina dan menuntun langkah demi langkah proses pembelajaran guru penggerak, tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada bapak kepala dinas Manggarai Barat dan b.g.p Nusa Tenggara Timur. Terima kasih sudah menjadi wadah membentuk kepribadian kami.