Aksinews.id/Larantuka – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Flores Timur menggelar Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan Tata Logistik untuk Pemilu Nasional tahun 2024 , Senin, 5 Pebruari 2024.
Rakor Pengawasan logistik yang diikuti jajaran Pimpinan dan staf Bawaslu, Ketua dan anggota Panitis Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) se Kabupaten Flores Timur yang bertempat di Sunrise Hotel Weri Larantuka itu dibuka Ketua Bawaslu Kabupaten Flores Timur, Ernesta Katana.
Tampil menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, selain Ketua dan anggota Bawaslu Flores Timur juga eks Ketua KPU Flores Timur Kornelius Abon Tabi.
Di depan peserta Rakor, Kornelius Abon Tabi menjelaskan tentang protokol Tata kelola logistik untuk Pemilu Nasional tahuan 2024 baik mengenai Tata kelola Perlengkapan Pemungutan Suara, Dukungan perlengkapan lainnya maupun perlengkapan pemungutan suara lainnya .
Kornelius menjelaskan penting dan perlunya pengawasan melekat dari jajaran pengawas pemilu terhadap Tata kelola logistik sejak logistik tiba di gudang KPU Flores Timur, proses penghitungan, penyortiran, pengemasan dan packing hingga distribusi logistik dari gudang ke TPS untuk pemungutan dan penghitungan suara demikian pula arus balik logistik pasca pungut hitung suara di TPS .
Pengawasan ini dimaksudkan bersama KPU memastikan protokol logistik berjalan semestinya sesuai standar dan SOP, memastikan logistik tepat jenis, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat tujuan dan tepat waktu digunakan di TPS.
Menurut Kornelius, Logistik Pemilu pada prinsipnya dipakai utk pelayanan pemilih datang ke TPS, Pelayanan pada saat Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara di TPS serta sertifikasi hasil Pemungutan Suara dan penghitungan suara sebagai keseluruhan protokol tekhnis dan administrasi Pemilu.
Sebagaimana jadwal, sesuai rencana logistik Pemilu mulai didistibusi ke TPS melalui gudang transit PPK sejak 11 Februari 2024. KPU Flores Timur seturut rencana, mendahulukan proses distribusi logistik ke pulau adonara dan solor, 11 Februari 2024,termasuk TPS terluar, terjauh di Kecamatan Tanjung Bunga.
Beberapa TPS dari mapping KPU Flores Timur terkategori TPS terluar, terjauh akan didahulukan pendropingan per tanggal 11 dan 12 Februari 2024 ini.
Diingatkan pula, Pengawas Pemilu memastikan PPK, PPS dan KPPS di TPS menyiapkan gudang transit logistik yang akomodatif dan aman akan bahaya hujan, air dan badai di musim penghujan ini karena logistik pemilu umumnya dari kertas,karton. Kotak suara dan bilik suara kedap air tapi tidak tahan air. Karena itu butuh gudang logistik yang aman untuk itu.
Di kesempatan itu, Kornelius juga memaparkan skenario KPU Flores Timur dalam distribusi logistik wilayah kepualauan , daratan termasuk opsi skenario pengelolaan logistik untuk TPS di kamp pengungsi jika pada waktunya ada relokasi TPS ke kamp pengungsi di Wulanggitang dan Ilebura sebagai dampak erupsi Ile Lewotobi laki laki. Untuk skenario relokasi TPS, KPU tetap berkoordinasi dengan Pemda Flores Timur dan mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah daerah dalam penetapan status kebrecanaan dan penanganannnya .
Relokasi TPS termasuk Tata kelola logistik mengikuti perkembangan kebijakan yang diambil pemerintah daerah. Rekan rekan KPU Flores Timur nantinya akan memutuskan setelah mengikuti kebijakan daerah apakah merelokasi TPS ke Kamp pengungsi atau tidak.
Prinsipnya , daerah yang dilarang ada aktivitas karena erupsi Ile Lewotobi, tidak dibangun TPS di sana.
Rekan rekan pengawas agar mengupdate informasi kebencanaan dan kebijakan pemerintah daerah dan bahu membahu dengan jajaran KPU dan PPK, PPS untuk mengantisipasi kemungkinan relokasi TPS atau tidak.
Jika tidak ada kebijakan relokasi TPS, Tata kelola logistik sebagaimana normal. (*/AN-01)