Selasa, 29 September 2023
Yer.1:17-17 : Mrk.6:17-29
PW. Wafatnya St. Yohanes Pembabtis, Martir
“Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepada ku kepala Yohanes pembabtis dalam sebuah talam!”
(Mrk.6:25)
Dendam meski diam, tetap menanti saat tepat membalasnya. Dan Herodias tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ketika Putrinya menyukakan hati Herodes, mereka berdua meminta kepala Yohanes pembabtis sebagai hadiahnya, demi balas dendamnya.
Sebanya, Herodias merasa dipermalukan ketika Yohanes mencela aib pernikahannya dengan Herodes. “Tidak baik engkau mengambil istri saudaramu”. Tidak baik memanfaatkan orang yang harus dilindungi. Maksud baik tetapi penuh resiko, ibarat membentur kepala di dinding kekuasaan. Kepala sendiri yang akan hacur.
Memang sangat ironis, mengorbankan nyawa Yohanes sebagai hadiah, hanya demi gengsi dan janji murahannya terhadap Putri Herodias, demi rasa malu raja terhadap para tamu, dan demi balas dendam terselubung di hati Herodias. Tapi apa hendak dikata, kekuasaan punya segala, termasuk penyimpangan yang diamini benar.
Kematian Yohanes begitu berharga bagi gereja, karena syarat pesan moralnya. Tentang berartinya hidup sebagai orang benar. Tentang mahalnya sebuah perjuangan memenangkan kebaikan, kejujuran dan kebenaran. Sebagai kritik bagi siapapun yang memilih diam, demi rasa nyaman dan tak mau ambil resiko.
Saya ingat kata-kata Marty Rubin, “Balas dendam memulai api yang tidak bisa Anda kendalikan.” . Akan terus menambah permasalahan dan permusuhan. Maka lakukan kasih dan pengampunan untuk mengendalikan api dendam yang membara.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin