Aksinews.id/Lewoleba – Dewan Pastoran Paroki (DPP) dan Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kristus Raja Wangatoa (PKRW) siap menjadi tuan rumah temu akbar OMK empat paroki Kota Lewoleba, Dekenat Lembata. Empat paroki itu adalah Paroki Pada, Paroki Lewoleba, Paroki Lamahora, dan Paroki Wangatoa sebagai tuan rumah.
Paroki Waikomo yang juga berada di Kota Lewoleba tidak ikut dalam event ini. Paroki Waikomo justeru bergabung dengan dua paroki lainnya di Wilayah Atadei, yakni Paroki Kalikasa dan Paroki Lerek. Tiga paroki ini juga menggelar Temu Akbar yang dipusatkan di Paroki Lerek.
Rencananya, temu akbar OMK ini akan terjadi pada tanggal 24 – 27 Oktober 2024 mendatang. Setiap paroki akan mengirim 50 orang anggota OMK untuk mengikuti kegiatan ini.
“Kita harus menjadi tuan rumah yang baik. Peserta temu akbar akan tinggal bersama umat di KBG. Sehingga pelayanan ibadat misa akan terjadi di KBG bersama OMK peserta temu akbar,” jelas Pastor Paroki Wangatoa, RD Kristoforus Kristo Soge, Sabtu (31/8/2024) di pelataran pastoran PKRW.
Selain kegiatan di KBG, digelar juga kegiatan bersama yang melibatkan seluruh peserta Temu Akbar. Yakni, kegiatan pertandingan olahraga dan seminar. Rencananya, seminar ini mengusung topik tentang membangun keluarga yang menghadirkan RD Blas Kleden, Pastor Paroki Maria Baneaux Lewoleba, dan RD Ben Belawa, Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Larantuka, sebagai narasumber.
Guna mensukseskan temu akbar ini, OMK PKRW membentuk panitia yang khusus menangani kegiatan Temu Akbar. Alan Lelangwayan dan Libra Tanapuan, dinobatkan sebagai ketua dan sekretaris Panitia Temu Akbar OMK di Paroki Wangatoa.
Sabtu (31/8/2024) malam panitia Temu Akbar menggelar rapat perdana di pelataran pastoran PKRW, yang dihadiri pula PGM PKRW, Moderator OMK PKRW, dam Pastor Paroki. Selain menyusun kelengkapan personalia kepanitiaan, mereka juga mendiskusikan berbagai hal sebagai persiapan Temu Akbar OMK tersebut.
Sebelum pelepasan rombongan peserta Temu Akbar kembali ke paroki-paroki akan digelar malam pentas seni budaya. “Jika aula paroki sudah siap digunakan, maka kegiatan seminar dan pentas seni budaya bisa dilakukan di dalam gedung,” ungkap Romo Kristo Soge, optimis. (AN-01)