Oleh: Anselmus D Atasoge
Bertepatan dengan perayaan minggu paskah pekan ketujuh, Gereja Sedunia merayakan Hari Komunikasi Sosial ke-56 di bawah tema “dengarkanlah!” Setelah pesannya pada tahun 2021, yang berfokus pada seruan pergi dan melihat, dalam pesan barunya untuk Hari Komunikasi Sedunia 2022, Paus Fransiskus meminta dunia komunikasi untuk belajar mendengarkan.
Menyambung pesan tersebut, Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Larantuka yang diketuai RD Thobias Kerans berkolaborasi dengan sejumlah seniman lokal Flores Timur mengunjungi Komunitas Estrata Band, Komunitas Orang Muda dan Komunitas Anak-Anak yang berlokasi di Kampung Beloto Paroki Kristus Raja Waiwerang Adonara Timur.
Komunitas seniman yang berkolaborasi dengan Komsos KL di antaranya CIG Record, Flamenco Voice dan musisi nasional asal Flores Timur Condrad CGV. Menurut RD Thobias, misi utama kunjungan kolaboratif adalah berbagi kisah-kisah inspiratif untuk membangun spirit seni kaum muda.
“Di sini, beberapa teman muda yang sudah sukses duluan ingin berbagi kisah bersama teman-teman lain yang sedang menata tangga menuju sukses. Kesuksesan perlu dibagi agar semua orang bisa sukses. Jalannya adalah berbagi kisah dan jika ingin sukses, perlu ada ruang untuk mendengarkan,” tegas RD Thobias.
Namun, kata RD Thobias, semuanya berasal dari Tuhan. Karena itu, kita pun perlu membuka telinga hati untuk mendengarkan apa maunya Tuhan buat kita.
Selain itu, kata Condrad CGV, tangga menuju kesuksesan dan keeksisan adalah membangun kolaborasi dengan melepaskan egoisme diri yang berlebihan sembari terus membuka diri untuk belajar dan terus belajar berkreasi. Dan, “jangan lupa menjadi diri sendiri yang unik yang berbeda dari yang lain tanpa tercerabut dari jati diri kita sebagai anak-anak Lamaholot,” kata Condrad CGV.
Di momen saling memberi inspirasi ini, Bambang Carvalo dari Flamenco Voice menitip pesan persatuan kolaboratif bagi komunitas-komunitas musisi. “Semoga para musisi bisa saling berbagi dan saling mendengarkan, membangun persatuan dan persaudaraan demi menghasilkan sebuah karya seni yang berguna bagi banyak orang,” tegas Bambang memotivasi.
Willy Botan dari Estrata Band (Ema Soron, Taan Mura Rame Lewotanah) berharap agar kunjungan penuh rahmat ini dapat memotivasi mereka untuk bisa berkembang di hari-hari yang akan datang.
Selain menggelar diskusi inspiratif yang dipandu oleh Anselmus D Atasoge, Komsos Keuksupan Larantuka juga menggelar aksi kreatif bersama orang-orang muda dan anak-anak di Kampung Beloto.
Setelah RD Thobias berkisah tentang intisari Hari Komunikasi Sosial Sedunia, anak-anak diberi kesempatan berlomba mewarnai gambar. “Ini hal-hal kecil yang berguna bagi masa depan anak-anak,” demikian kesaksian Paul Goran, Direktur CIG Record.
Condrad CGV, Flamenco Voice dan Estrata Band mengisi acara ini dengan menyajikan lagu-lagu inspiratif bernuansa lokal, nasional dan internasional. Ratusan warga Beloto turut hadir menyaksikan dan mendengarkannya.
“Dari Beloto untuk Indonesia damai,” celetuk Condrad CGV.***