Aksinews.id/Larantuka – Pemimpin tertinggi Keuskupan Larantuka yang mencakup wilayah Kabupaten Flores Timur dan Lembata, Yang Mulia Monsigneur Fransiskus Kopong Kung, Pr menilai, kinerja kepemimpinan Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi baik selama hampir satu tahun ini. Bahkan, Raja Larantuka Don Andre Martinus Diaz Viera de Godinho (DVG) berharap agar Doris Rihi dipertahankan sebagai Penjabat Bupati Flores Timur.
Uskup Larantuka bahkan akan menyampaikan sendiri penilaiannya terhadap kepemimpinan Doris Rihi selama hampir satu tahun di Flores Timur, sejak dilantik bulan Mei 2022 silam, kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Dan, Monsigneur Frans tidak mau mempublikasikannya.
Raja Larantuka, Don Andre Martinus Diaz Viera de Godinho (DVG)
Ya, “Saya punya cara tersendiri untuk menyampaikan kepada Gubernur NTT soal kinerja baik Pak Doris Rihi selama menjadi Penjabat Bupati Flotim. Dan, cara itu saya tidak akan sampaikan ke wartawan untuk dipublikasikan,” ujar Uskup Larantuka, YM Mgr. Frans Kopong Kung, di Istana Keuskupan Larantuka, Senin (3/4)2013), sebagai dilansir SelatanIndonesia.com.
Uskup Fransiskus dimintai komentarnya terkait polemik usulan Penjabat Bupati Flotim untuk masa jabatan tahun kedua. Menurutnya, Doris Rihi sudah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai aturan.
“Saya sebagai Uskup lebih melihat bagaimana Pak Penjabat Bupati menjalankan tugas sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang sebagai seorang penjabat dan harus menjalankan itu. Ketika seorang menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan amanat Undang-Undang, itu yang dia jalankan, tidak bisa dia jalankan sesuai dengan keinginan saya,” tandas Mgr. Frans Kopong Kung.
“Saya tidak berpesan apa-apa, karena semua ada aturannya, ada mekanismenya, sehingga sebagai Uskup, saya tidak masuk pada satu ranah dimana akan membingungkan orang. Jadi ketika sesuatu ada bergantung dengan peraturannya, saya tidak mau ikut campur. Karena ruang publik akan polemik. Saya punya cara untuk menyampaikan ke Pak Gubernur,” tegas Mgr. Frans Kopong Kung.
Disinggung soal keinginan kalangan DPRD Flores Timur agar Penjabat Bupati harus orang Lamaholot, Uskup Larantuka mengatakan, seorang pemimpin jangan dilihat dari mana asalnya. Ya, “Jangan lihat dia datang dari mana, tapi bagaimana dia datang untuk melayani. Bukan hanya orang Lamaholot saja yang tahu melayani, orang lain juga tahu melayani. Jadi menurut saya, terserah dari pertimbangan-pertimbangan mereka,” ujarnya, santai.
Di tempat terpisah, pewaris tahta Kerajaan Larantuka, Don Andre Martinus Diaz Viera de Godinho (DVG) bahkan meminta Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat untuk mempertahankan Doris Rihi tetap menjabat Penjabat Bupati Flores Timur hingga dilantik bupati Flores Timur yang definitif. Alasannya, Raja Larantuka ini menilai Doris Rihi sebagai sosok pemimpin yang sangat cocok untuk kondisi Kabupaten Flores Timur saat ini. Baginya, seorang pimpinan wilayah harus populis, bukan popular.
“Ama Doris ini saya melihat dia sebagai seorang bapak yang betul-betul populis. Saya melihat selama ini program kerjanya dan kepemimpinannya bagus, namun belum sampai semuanya. Kita melihat Ama Doris sangat dekat dengan ribu ratu (masyarakat) dan sangat memperhatikan kepentingan-kepentingan ribu ratu,” ungkap Don Tinus, demikian Don Andre Martinus Diaz Viera de Godinho (DVG) akrab disapa.
Menurut Don Tinus, belum waktunya Doris Rihi melepas Flores Timur. Saat ini, menurut dia, belum pas. “Ama Doris harus selesaikan dulu sampai akhir. Jadi kalau bisa dia lanjutkan lagi. Namanya kita warga Negara Indonesia mentaati semua aturan, tetapi kalau dilihat dari sikap perilaku seorang pimpinan yang ada, Ama Doris betul-betul seorang pemimpin yang merakyat. Apa salahnya kalau kita usulkan supaya dia lanjut sampai selesai, sampai ada bupati definitif,” ujarnya.
Menurut Don Tinus, kepemimpinan Doris Rihi di Flotim sudah sangat bagus. “Kalau diganti orang lain, belum tentu sama dengan dia. Jadi saya melihat bahwa memang aturan-aturan kita ikuti, tapi kita melihat bagaimana kinerja seorang pemimpin. Jangan karena hanya jabatan, dia langsung diganti. Saya sangat tidak setuju. Saya sangat mengharapkan kalau bisa Ama Doris ini sampai selesai, sampai kepada bupati berikutnya,” ujarnya.
Ia menilai, Doris Rihi dalam kepemimpinannya melakukan semua dengan hati. “Hati batinnya Ama Doris itu mau membangun ribu ratu tapi belum selesai semuanya kalau harus berhenti tahun ini,” katanya.
Raja Don Tinus mengharapkan sikap tegas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat agar tetap mengusulkan kepada Mendagri supaya kembali menetapkan Doris Rihi sebagai Penjabat Bupati Flotim.
Ya, “Saya mengharapkan bahwa Bapak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat untuk bisa mengusulkan lagi anak saya Doris Rihi ini, bahwa dia menyelesaikan programnya untuk Gelekat Lewo Gewayan Tana,” kata Raja Don Tinus.
Tentang usulan DPRD Flotim bahwa menjadi Penjabat Bupati Flotim harus orang Lamaholot, Raja Don Tinus mengatakan, meskipun Doris Rihi orang Sabu atau Sumba, atapun Timor, tetapi kalau dia sudah menjiwai kehidupan Lamoholot berarti dia sudah orang Lamaholot.
“Kalau dia bukan anak tanah Lamaholot, mana dia mau perhatikan orang Lamaholot. Dan, Ama Doris selama setahun ini sangat dekat dengan orang Lamaholot sampai di pelosok-pelosok. Jadi sebaiknya dilanjutkan saja agar dia lebih maksimal melanjutkan kepemimpinannya untuk Serewi Nagi, Gelekat Lewo, Gewayan Tanah (berbakti dan melayani),” tandas Don Tinur.(SI/Laurens Leba Tukan/AN-01)