Sabtu, 01 April 2023
Yeh.37:21-28;Yoh.11:45:56
Prapaska V
“Kamu tidak insaf, bahwa lebih baik bagimu, jika satu orang mati, dari pada seluruh bangsa kita ini binasa”
(Yoh.11:49)
“Lebih baik satu orang mati, dari pada seluruh bangsa binasa”. Pernyataan Kayafas, Imam Besar ini, mengandung dua makna, pertama, sebagai musuh Yesus, mereka melihat Yesus sebagai racun masyarakat. HadirNya yang memikat membuat masyarakat mulai terbagi. Sebagian orang mulai percaya meski yang lain tetap menolakNya.
Keadaan demikian tentu meresahkan para penguasa. Pikir mereka, jika masyarakat terpecah, musuh gampang mengalahkan mereka. Namun sebenarnya lebih mengusik pikiran mereka adalah jika Yesus tidak disingkirkan, Ia bakal mengancam kenyamanan kekuasaan mereka.
Kedua, disisi lain, ucapan itu merupakan sebuah nubuat tentang Yesus. Bahwa Yesus akan mati, “agar segala bangsa tidak binasa” (Yoh.11:51). Ia akan mati demi mebusan banyak orang. Dan nubuat ini telah menjadi nyata dalam seluruh misteri salib penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus.
Seperti pemimpin agama Yahudi, kita sering dilanda keresahan dan kekuatiran. Entah karena hidup penuh tekanan atau banyak hal terjadi tak sesuai harapan kita. Kuatir boleh jika untuk lebih sigap dan siap sedia. Tetapi jika berlebihan, justru membuat hidup tak nyaman dan merusak fokus kita.
Besok kita merayakan Minggu Palma, hari awal kita bertolak lebih dalam merenungkan misteri penderitaan dan kebangkitan Tuhan. Baiklah kita ingat, cukuplah Yesus Guru kita yang dikorbankan bagi kita. ingat, lebih baik satu orang mati untuk kita. Dan orang itu adalah Yesus. Janganlah kita saling mengorbankan hanya kerena kekuatiran yang tidak beralasan, atau karena kepentingan sesaat.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati kita. SALVE.***
RD. Wens Herin