Aksinews.id/Jakarta – Kendati hasil survei dari 9 (sembilan) lembaga berbeda menempatkan pasangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) di posisi buncit, kubu AMIN sama sekali tak gentar. Mereka sama sekali tak peduli yang prediksi yang menyebutkan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD akan melaju ke putaran 2 Pilpres 2024.
Co-Captain Timnas (Tim Kampanye Nasional) pasangan AMIN, Sudirman Said menyebut ada pihak yang mencoba untuk membuat persepsi rendah ke pasangan AMIN. Dia menyadari bahwa sejumlah survei saat ini menempatkan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di posisi terbawah.
Meski demikian, ia tetap yakin bahwa akan terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah pemilih seiring dengan semakin banyaknya dialog publik yang dihadiri oleh Anies-Muhaimin.
“Itu kita akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan di setiap forum publik. Kami, Pak Anies dan Muhaimin selalu mendapatkan apresiasi,” ucap Sudirman Said, Kamis (16/11/2023).
Sudirman menegaskan bahwa pihaknya memiliki waktu yang cukup, tiga bulan kedepan, untuk melaksanakan kampanye dan memenangkan hati masyarakat, mengarahkan dukungan mereka pada Anies-Muhaimin. Ya, “Kita masih punya cukup waktu. Tiga bulan itu cukup waktu,” ujarnya.
“Usaha kita seperti normal saja. Banyak sosialissi, memperbanyak influncer, banyak jangkauan ke semuanya,” sambung Sudirman Said.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini, menekankan bahwa pada saat ini, tingkat dukungan untuk pasangan Anies-Muhaimin telah mulai meningkat di berbagai daerah. “Kita melihat spot-spot di mana di beberapa tempat ternyata kita mengalami kenaikan yang signifikan,” ucapnya.
“Memang ada upaya dari beberapa pihak yang membuat persepsi mengenai AMIN rendah,” tutup Sudirman Said
Berikut hasil survei capres terbaru 9 (sembilan) lembaga:
1. Indo Barometer
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang dirilis, Sabtu (11/11/2023), elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang didukung mayoritas partai pemerintah semakin meninggalkan dua rivalnya.
Prabowo dan Gibran unggul dengan tingkat elektabilitas 34,2 persen, lalu pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan tingkat elektabilitas 26,2 persen, kemudian Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan tingkat elektabilitas 18,3 persen.
Kendati demikian, jumlah responden yang belum memutuskan pilihannya masih mencapai 13,4 persen, rahasia 3,3 persen, dan menjawab tidak tahu 3,9 persen.
Indo Barometer Christopher Nugroho mengatakan, suara dari tiga pasangan masih terbilang merata, tapi Prabowo dan Gibran diunggulkan dari sisi popularitas, dan kecenderungan mayoritas responden memilih alasan tegas dan berani untuk karakter calon pemimpin. Potensi Prabowo dan Gibran menang satu putaran terbuka.
Menurut Christopher, apabila pemilih undecided voters terdistribusi normal, hasil simulasi suara Prabowo-Gibran sudah mencapai 43,5 persen, dan tinggal sedikit lagi menuju 50 persen.
Dalam konteks karakter, survei menunjukkan bahwa Prabowo dikenal dengan ketegasan, keberanian, wibawa, dan kemampuannya untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Di sisi lain, Gibran lebih cenderung dipilih karena aspek intelektualnya, usia muda, dan sebagai anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasil survei juga mengungkapkan bahwa Ganjar lebih diidentifikasi dengan karakter perhatian dan kedekatan dengan rakyat, serta unggul dalam kinerja dan pengalaman yang terbukti. Pasangannya, Mahfud MD, dinilai berpengalaman, tegas, jujur, amanah, dan berani.
Dalam pemilihan Cawapres, simulasi menunjukkan bahwa Gibran disukai oleh 25 persen responden, diikuti oleh Mahfud dengan 23,8 persen, dan Muhaimin dengan 13,7 persen. Meskipun terpengaruh sedikit oleh kasus Mahkamah Konstitusi (MK), Gibran tetap populer.
Ketika menilai kemampuan, Prabowo unggul dalam kepemimpinan, kejujuran, kewibawaan, dan ketegasan. Sementara Ganjar dianggap pintar, perhatian, dan berpengalaman, dan Anies lebih diunggulkan dari segi agama.
Responden cenderung mempercayai Prabowo dalam menangani masalah ekonomi, keamanan, hukum, dan politik. Namun, ketika berbicara tentang kemampuan mengatasi masalah sosial, Ganjar mendapat kepercayaan lebih dari responden.
Survei ini dilakukan Indo Barometer dengan sampel 1.230 responden di 38 provinsi melalui multistage random sampling pada 25-31 Oktober 2023. Survei memiliki margin of error sekitar 2,79 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
2. Populi Center
Data Populi Center menunjukkan jika Survei capres pada pasangan Prabowo-Gibran mencapai 43,1 persen. Lalu di posisi kedua Ganjar-Mahfud dengan 23 persen. “Di urutan ketiga ada Anies-Muhaimin sebesar 22,3 persen,” ucap Hartanto Rosojati selaku Manager Public Opinion Populi Center saat jumpa pers, Kamis (9/11/2023).
Sementara itu, 27,4 persen dari responden menyatakan bahwa mereka masih mempertimbangkan untuk mengubah pilihannya, sedangkan hanya 0,8 persen responden yang menolak memberikan jawaban.
Survei ini dilakukan antara tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Metode survei ini melibatkan wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Populi Center.
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling, dan margin of error survei ini sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
3. Charta Politika
Charta Politika mengklaim riset berlangsung pada 26-31 Oktober 2023. Hasilnya, Anies Baswedan-Muhaimin menurut hasil survei Charta Politika memiliki elektabilitas sebesar 24,3 persen. Sementara Ganjar-Mahfud unggul dengan angka 36,8 persen dan Prabowo-Gibran dibawahnya dengan capaian 34,7 persen.
Selisih 2,1 persen ini berada sedikit di atas margin of error sebesar 2 persen pada survei tersebut. Ada 4,3 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei Charta Politika Indonesia yang dirilis pada 2 November 2023 menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam skenario head to head di Pilpres 2024. Dalam simulasi head to head antara Prabowo-Gibran melawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo-Gibran meraih elektabilitas sebesar 50,3 persen, sedangkan Anies-Muhaimin hanya 29 persen.
Sementara itu, dalam simulasi head to head antara Prabowo-Gibran melawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Prabowo-Gibran meraih elektabilitas sebesar 43,5 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud 40,6 persen.
Namun, jika dilihat dari hasil survei elektabilitas secara umum, Ganjar-Mahfud masih unggul di Jawa. Dalam simulasi head to head antara Ganjar-Mahfud melawan Anies-Muhaimin di Jawa, Ganjar-Mahfud meraih elektabilitas sebesar 45,5 persen, sedangkan Anies-Muhaimin 34,4 persen.
Survei ini dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 dengan melibatkan 2.400 responden yang dipilih secara acak dari 38 provinsi di seluruh Indonesia. Survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,0 persen.
4. SMRC
Kesukaan publik terhadap Mahfud MD lebih tinggi dibanding kepada Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar untuk Pilpres 2024. Bahkan hal itu terlihat pada kalangan generasi milenial dan Gen-Z.
Demikian peneliti Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC), Saiful Mujani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/11/2023).
“Tingkat kedisukaan atau likeability Mahfud MD lebih tinggi dibanding Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar, termasuk di kalangan generasi millenial dan generasi Z,” ucap Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kualitas Cawapres di Mata Publik” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV yang dikutip dari Kompas.tv
Namun meski demikian, kata Saiful, tingkat kedisukaan itu tidak serta merta membuat elektabilitas pasangannya di Pilpres 2024 ikut naik. Bukan hanya Mahfud MD, tapi juga Gibran Rakabuming Raka dan juga Muhaimin Iskandar.
“Gibran, misalnya, belum membantu peningkatan suara Prabowo. Ketika dipasangkan, elektabilitas Prabowo-Gibran tidak lebih baik dari elektabilitas Prabowo secara individual,” ucap Saiful.
“Hal yang sama terjadi pada kasus Ganjar-Mahfud. Ketika dipasangkan, elektabilitas Ganjar-Mahfud tidak lebih tinggi dari elektabilitas Ganjar sendiri. Demikian pula kasus pasangan Anies-Muhaimin yang tidak lebih baik elektabilitasnya dibanding suara Anies secara individual.”
Saiful menyatakan, untuk bisa kompetitif, seorang calon wakil maupun calon presiden harus memiliki tingkat kedikenalan yang tinggi. Data survei seperti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2-8 Oktober 2023 menunjukkan kedikenalan Prabowo sudah sekitar 96 persen. Ganjar dan Anies sudah sekitar 87 dan 88 persen.
Sementara awareness publik untuk para calon wakil presiden jauh di bawah para calon presiden tersebut. Pada survei LSI tersebut, awareness publik pada Gibran sekitar 71 persen, Mahfud 62 persen, dan Muhaimin 50 persen.
“Gibran memang terlihat lebih dikenal dibanding Mahfud dan Muhaimin. Namun, dibandingkan dengan Prabowo yang sudah mencapai 96 persen, kedikenalan Gibran jauh di bawah. Karena itu, Gibran tersubordinasi oleh Prabowo dari aspek kedikenalan,” jelas Saiful.
“Kalau dia (Gibran) ingin memberi sumbangan (suara), kedikenalannya minimal harus sama dengan Prabowo agar tidak tersubordinasi.”
5. ARCI
Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) kembali merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan Pilpres di tingkat Jawa Timur. Hasil sementara ini, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari paslon lain.
Prabowo-Gibran yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju mendapat elektabilitas 40,1 persen. Lalu, menempel ketat di posisi kedua ada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas 35,9 persen. Di posisi ketiga ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 22,2 persen.
Survei ARCI dilakukan pada rentang 22-27 Oktober 2023. Memakai metode multistage random sampling, survei itu melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 38 kabupaten/kota Jawa Timur. Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
“Hasil survei ARCI ini, elektabilitas Prabowo-Gibran teratas di Jawa Timur. Sebanyak 1,8 persen responden belum menentukan pilihan,” kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat paparan hasil surveinya di Surabaya, dikutip Kamis (2/11/2023) dikutip dari Tribun Jatim.
Dalam analisanya, Baihaki menyebut keunggulan Prabowo-Gibran setidaknya karena Jokowi’s effect. Bergabungnya Wali Kota Solo yang merupakan putra sulung Jokowi, tak sedikit membuat para loyalis Jokowi di Jatim bergeser. Pada Pemilu sebelumnya, Jokowi menang di Jawa Timur. “Salah satu faktornya loyalis Jokowi,” ungkap Baihaki.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jatim KH RPA Mujahid Ansori menanggapi santai hasil survei tersebut. Menurutnya, dia tetap optimistis pasangan Ganjar-Mahfud menang di Jawa Timur pada Pilpres 2024 mendatang.
Ya, “Tetap optimistis. Massa swing voters akan banyak mengalir ke Ganjar-Mahfud,” kata Mujahid saat dihubungi melalui aplikasi pesan whatsapp, Kamis (2/11/2023).
6. Survei LSJ (Lembaga Survei Jakarta)
Hasil survei LSJ menjelang Pemilu 2024, sejauh ini terlihat bahwa pasangan Prabowo-Gibran, memimpin dengan elektabilitas 40,2 persen. Disusul pasangan Ganjar-Mahfud memiliki elektabilitas sebesar 34,5 persen, dan Anies-Cak Imin memperoleh dukungan 19,3 persen.
Sementara, sebanyak 6 persen responden masih ragu-ragu atau belum dapat menentukan pilihan (undecided).
Survei LSJ ini dilakukan pada periode 18-26 Oktober 2023 di 38 provinsi yang ada di seluruh Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 1200 responden.
Adapun, metode survei diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap (Multistage Random Sampling) dengan margin of errornya kurang lebih 2,83 persen dan pada tingkat kepercayaan (Level of Confidence) sebesar 95 persen.
7. Indikator Politik Indonesia (IPI)
Survei Indikator Politik dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan soal gugatan batas usia capres-cawapres. Survei tersebut dilakukan mulai 16 sampai 20 Oktober 2023.
Jumlah responden dalam survei tersebut sebanyak 2.567 orang. Metode yang dilakukan ialah dengan survei tatap muka.
Berdasarkan hasil survei itu, pasangan Prabowo-Gibran berada di puncak. Mereka memiliki elektabilitas sebesar 36,1 persen. Kemudian disusul oleh Ganjar-Mahfud MD dengan 33,7 persen dan Anies-Muhaimin di posisi ketiga mendapatkan 23,7 persen.
8. Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Survei LSI menunjukkan dukungan terhadap Prabowo Subianto akan meningkat apabila maju ke kontestasi Pilpres 2024 dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, di kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia bertajuk ‘Sikap Publik terhadap Putusan MK dan Dampaknya terhadap Dukungan Politik dalam Pemilu 2024’ disiarkan Minggu (22/10/2023).
“Ketika kita tanyakan secara umum dukungan masyarakat terhadap tiga nama calon presiden, seperti yang sudah saya sampaikan di depan, ada 35,8 persen mendukung Prabowo, 30,9 persen mendukung Ganjar, 19,3 persen mendukung Anies,” kata Djayadi.
“Tapi kalau kita masukan, jika Gibran mengajukan diri menjadi cawapres Prabowo, bagaimana dukungannya? Terlihat dukungan untuk Prabowo sedikit meningkat dari 35,8 persen menjadi 39,2, persen.
Jadi ada peningkatan sekitar 3,4 persen, sementara untuk Ganjar ada penurunan sekitar 5 persen sementara itu Anies stabil,” jelasnya, seraya menyebut survei dilakukan pada 16 sampai 18 Oktober 2023.
9. Ipsos Public Affair
Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan keputusan soal batas usia capres-cawapres, lembaga survei asal Prancis, Ipsos Public Affair, merilis hasil telesurvei soal elektabilitas capres-cawapres jelang Pilpres 2024.
Hasilnya ketiga bacapres dan bacawapres bersaing ketat dan hanya terpaut tipis satu sama lain. Namun sedikit berbeda dengan dua survei sebelumnya, kali ini Ganjar-Mahfud lebih unggul dari Prabowo-Gibran.
Anies Baswedan-Cak Imin berada di posisi ketiga dengan memperoleh persentase angka 28,91 persen. Lalu disusul Prabowo-Gibran di posisi kedua dengan persentase angka 31,32 persen. Sementara itu, posisi puncak dihuni oleh pasangan Ganjar-Mahfud MD dengan mencatatkan 31,98 persen.
“Simulasi pertama hasilnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (28,91 persen), Ganjar–Mahfud MD (31,98 persen) sedangkan Prabowo-Gibran (31,32 persen),” kata pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, Sabtu (21/10/2023).
Jangan jumawa
Pengamat politik asal Manggarai, Flores, Boni Hargens meminta pasangan capres dan cawapres tak jumawa mengenai dinamika elektabilitas menjelang Pilpres 2024.
Boni menegaskan hasil jajak pendapat sejumlah lembaga survei menunjukkan elektabilitas masih dinamis. Menurutnya, para kontestan tidak bisa mengklaim secara otomatis akan masuk putaran kedua. “Semua masih dinamis. Jadi tidak boleh ada yang jumawa,” kata Boni dalam acara launching survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di kawasan Semanggi, Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Boni menjelaskan dinamika dukungan masyarakat akan terus berkembang sampai hari pencoblosan 14 Februari 2024. “Maka potensi pergeseran pemilih itu masih terus terjadi dengan karakter pemilih Indonesia yang hampir 60 persen volatile,” ujarnya.
Selain itu, dia mengungkapkan adanya pergeseran preferensi politik kaum milenial di Pemilu 2024. Boni menerangkan, pemilih milenial dengan jumlah terbanyak di 2024 memilih capres dan cawapres atas pertimbangan rasional. Ya, “Mereka cenderung rasional maka mereka adalah penganut rational choice theory, teori pilihan rasional,” ucapnya.
Karenanya, dia mengajak semua capres dan cawapres untuk mengedepankan kampanye gagasan. (*/AN-01)