Sabtu, 24 Jini 2024
Yes.49:1-6;Kis.13:22-26;Luk.1:57-66.80
HR Kelahiran St. Yohanes Pembabtis
“Menjadi apa anak ini nanti?”
(Luk.1:66)
Setiap kelahiran adalah anugerah yang membahagiakan keluarga. Zakharia dan Elisabeth berbahagia diusia tua, karena doa mereka terjawab. Harapan yang tak mungkin, kini sudah jadi nyata.
Hadirnya Yohanes menghapus aib ibunya Elisabeth. Ia yang dulu mandul, kini rahimnya telah diberkati dan menghadirkan kehidupan.
Ia tidak hanya anugerah, melainkan mujizat. Ibunya sudah tua, ayahnya bisu selama ia dikandung, pemberian nama tak lasim dalam budaya Israel. Hal aneh yang memunculkan tanya di hati kerabat mereka “menjadi apa anak ini nanti?”.
Allah menyiapkan Dia jadi bentara Yesus, Juru Selamat. Utusan yang mewartakan pertobatan, dan mengajak orang Israel memberi diri dibabtis. Dia menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya (ay.25), untuk menerim anugerah keselamatan dari Allah, dalam diri Yesus Kristus.
Dia Nabi terakhir perjanjian lama, bahkan lebih besar dari para Nabi. Hadirnya membawa sukacita dan harapan banyak orang. Namun seperti nasib nabi umumnya, dia juga ditolak dan dipenjara karena berjuang demi kebenaran dan moral hidup bersama. Bahkan Ia mati dipenggal kepalanya, karena berani mengeritik kelaliman Raja Herodes.
Pesta hari ini mengajak kita agar memaknai Kelahiran kita masing-masing. Di pundak kita, Tuhan menaruh rencana-Nya, agar kita jadi berkat bagi keluarga dan harapan bagi banyak orang. Kiranya kehadiran kita, partisiasi dan peran yang kita emban, berdampak baik dan prospektif bagi banyak orang.
Kelahiran baru, melahirkan juga harapan masa depan. Maka doa kita bagi keluarga Kristiani, semoga jadi Eden baru bagi anak-anak. Tempat bahagia untuk sekolah iman dan sekolah nilai. Fondasi dan formasi untuk setiap impian terbaik bagi setiap anak di tengah keluarga, gereja dan masyarakat.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin