Dalam rangka mengenang setahun keberadaannya, Komunitas Oring Tou, komunitas para seniman Flores Timur yang bermarkas di Sarotari Larantuka menggelar aksi turun ke lembaga pendidikan di kota Larantuka. Kali ini, komunitas ini menyambangi SMA Negeri I Larantuka, Rabu-Kamis (14-15 Juni 2023).
Di hari pertama ada tiga kelas yang digelar yakni kelas merajut oleh Komunitas Rajutan bersama Vera Damayanti Korohama, kelas teater dari BSM Sura Dewa pimpinan Zaeni Bolly dan kelas wirausaha kreatif pimpinan Fitria Dahlan dari Koli Lamahoda Adonara.
Hari kedua, tim Oring Tou turun dengan pasukan Flamenco Voice untuk kelas olah vokal, Mahkota Explorer untuk kelas public speaking dan CIG Record dan Arjuna Kreatif untuk kelas multimedia.
Kepala SMAN I Larantuka, Yakobus Milan Betan, mengapresiasi momen ini dan akan membuka ruang untuk hadirnya komunitas-komunitas kreatif demi menunjang dunia pendidikan dan pembelajaran kreatif di lembaga yang dipimpinnya. Hal senada ditekankan pula oleh Wakasek Bidang Humas, Silvester Witin.
Direktur Cisil Ina Gelekat (CIG Record), Paul Goran memandang momen ini sebagai momen penuh rahmat bagi komunitas Oring Tou. “Kami datang untuk berbagai talenta dan kemampuan yang kami miliki. Lebih dari itu, semoga momen ini boleh membangkitkan spirit kreatif dalam diri para siswa-siswi yang kami jumpai dan belajar bersama-sama dengan mereka,” kata Paul yang hingga 2023 telah menghasilkan ratusan album dengan ribuan lagu.
Sefye Belang yang empunya ‘Mahkota Explorer” yang dalam momen ini mensharingkan pengalaman dan kemampuan di bidang publik speaking melihat bahwa momen seperti ini dapat memandu para siswa-siswi untuk melihat ke dalam diri mereka seperti apa kemampuan yang mereka miliki, bakat yang terpendam dalam dirinya dan kreativitas yang dapat mereka kembangkan di masa depan.
“Para siswa-siswi ini adalah mereka-mereka yang sangat mengagumkan dengan segala kemampuan yang mereka miliki. Karena itu jika boleh dalam konteks kurikulum merdeka belajar, mereka perlu mengenal kemampuan atau skill yang mereka miliki dan untuk itu lembaga pendidikan perlu terbuka untuk memfasilitasinya,” demikian harapan Sefye.
Sejak diresmikan 14 Juni 2022 hingga kini di Komunitas Oring Tou telah bergabung 30 komunitas seni kreatif yang tersebar di kota Larantuka, Adonara dan Lembata yang bergerak di bidang multimedia, publik speaking, olah vokal, musik, jurnalistik, seni pentas teater dan bidang seni lainnya seperti melukis dan merajut. Komunitas yang berciri sosial karitatif ini mengusung tagline “Kami Ada, Kami Berbagi”. Eksistensi ini hendak mengabarkan bahwa segala bakat dan talenta yang dimiliki orang per orang dan komunitas pada saatnya dapat menjadi berkah bagi banyak orang.
Di mata Ketua Komunitas Oring Tou, Syaiful Betan, semoga keberadaan Oring Tou yang kali ini sudah setahun ini dapat menjadi berkah bagi banyak orang melalui kegiatan-kegiatannya dengan berbagi ilmu dan pengalaman. “Kami berharap ke depannya kami bisa hadir pula di sekolah-sekolah lain sebab kami percaya bahwa kami ada, kami berkarya dan pada gilirannya kami bisa berbagi,” kata Syaiful. (Anselmus D.W. Atasoge)