Aksinews.id/Noelbaki – Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) di Desa Noelbaki menggelar program kerja “Aman Calistung” (Adikku mantap baca, tulis dan hitung) di TK Ceria Noelbaki, Selasa, 24 Januari 2023.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja peserta KKNT-PPM desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, di bidang pendidikan. Ke-16 peserta KKN (8 pria dan 8 wanita) langsung terjun ke sekolah TK Ceria.
Mereka diberi waktu selama dua jam, sejak pukul 08.00 – 10.00 Wita, untuk melaksanakan metode pembelajaran ini, dimana anak-anak diajarkan untuk menulis, membaca dan berhitung. TK Ceria sendiri memiliki tiga orang guru pendamping. Dimana, siswanya berjumlah 32 orang.
Ketua kelompok mahasiswa KKN di desa Noelbaki, Oktofianus Beda Paun, saat perkenalan dengan pengelola TK Ceria menyampaikan ucapan terima kasih atas waktu yang telah disediakan untuk mahasiswa KKN. “Tentu ini menjadi pengalaman dan juga ruang edukasi yang sangat berguna bagi para adik-adik TK Ceria maupun kami sebagai mahasiswa,” ungkap Paun.
“Di samping itu, kritikan dan saran sangat kami butuhkan dalam pengembangan kompetensi mahasiswa kedepannya, terkait pembelajaran yang lebih kongkrit,” tambahnya.
Para peserta KKN-T-PPM yang berjumlah 16 orang ini diterima dengan senang hati oleh para pengajar TK Ceria. Kepala Sekolah TK Ceria, Mira E.F. Kaseh, S.Pd dan para peserta didik pun menyambut gembira kedatangan mahasiswa KKN Unwira Kupang.
Sebelum melangsungkan kegiatan belajar mengajar, para mahasiswa diberi beberapa cacatan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
“Kegiatan belajar mengajar di TK Ceria sangat berbeda dengan kebanyakan sekolah-sekolah yang lain karena disini, program aman calistung dimanifestasikan atau diaktualisasikan dengan game atau media-media lainnya, seperti pena untuk bisa melatih anak-anak berhitung dan media-media lainnya yang dapat memungkinkan anak-anak untuk bisa berhitung, membaca, dan menulis,” kata Mira.
Selain itu, dia juga mengatakan, anak-anak selain dilatih menulis, membaca, dan berhitung, mereka juga dilatih untuk menabung sejak usia dini. Dimana celengan anak-anak sebagai tempat menabung disimpan di sekolah. Dan, setiap pagi peserta didik diwajibkan untuk menabung sebelum kegiatan belajar-mengajar dilangsungkan.
Tentunya, hal ini adalah hal yang sangat penting yang sudah dilatih oleh para pengajar disana bagi para peserta didik sejak mereka usia dini.
Kepala sekolah TK Ceria mengatakan, fokus pembelajaran mereka sangat terbatas, seperti angka-angka yang diajarkan hanya berkisar mulai dari angka satu sampai dua puluh. “Mereka lebih diajarkan untuk bisa belajar pada taraf-taraf tertentu sehingga materi-materi SD tidak dilampaui secara utuh, karena dapat memperhambat daya ingat dari para peserta didik,” lanjut Mira.
Hal ini tentunya menjadi salah satu metode yang cukup baik untuk diajarkan karena pada usia-usia seperti ini, mereka tidak bisa dipaksakan untuk menghafal angka-angka secara keseluruhan.
Para peserta KKN-T-PPM juga sangat bersemangat dan sangat kreatif dalam menyalurkan materi-materi yang diajarkan. Semua catatan yang sudah diberikan oleh kepala sekolah diperhatikan dengan baik sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik, sesuai rutinitas mereka. Hal ini tentunya meninggalkan kesan yang sangat baik bagi para peserta didik.
“Saya senang karena kakak-kakak mengajar dengan baik, apalagi selesai mengajar, kaka-kaka memberikan hadiah,” ucap salah satu peserta didik yang kerab disapa Mone.
Peserta didik sangat tertarik dengan berbagai metode yang diajarkan oleh para peserta KKNT-PPM, sehingga kelihatan raut wajah yang sangat ceria dari peserta didik dan juga para pengajar tetap disana.
Setelah proses belajar mengajar selesai, setiap peserta didik dianjurkan untuk melakukan evaluasi singkat. Apa yang telah dipelajari dan bagaimana mereka mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapat pada hari ini.
Di akhir praktek, Kepala Sekolah TK Ceria, Mira mengatakan, “Biarlah mereka tumbuh dan berkembang sesuai struktur yang ada, sehingga tidak terkesan bahwa mereka dipaksa untuk bisa mengetahui semua materi yang diberi”.(*/AN-01)