Aksinews.id/Kupang Kota – Terbentuknya Brigade Kupang Sehat (BKS) sejak 2014 lalu ternyata dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan masyarakat Kota Kupang yang sangat urgen. Seiring perkembangan kota saat itu, masalah kesehatan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan kegawatdaruratan semakin banyak dan kompleks. Pemerintah Kota Kupang yang saat itu dipimpin Yonas Salean dan Hermanus Man telah bertekad menjadikan Kota Kupang sebagai smart city.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati ketika menerima Tim Studi Banding PSC 119 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata. Kedatangan tim yang dipimpin Plh. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Didakus Nama Belawa, SKM itu diterima Retnowati di aula kantornya, Senin (21/11/2022).
Retnowati juga menyampaikan, BKS sejak awal terbentuknya telah berkontribusi bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kota Kupang. Menurutnya, BKS itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya Unit Pelaksana Teknis (UPT) PSC 119 Kota Kupang saat ini.
“Jadi sebelum adanya PSC 119 yang diluncurkan Kemenkes RI tahun 2016 itu, Kota Kupang sudah punya BKS ini,” papar wanita berhijab yang murah senyum itu.
Retnowati mengisahkan, awal mula terbentuknya BKS tersebut. Dia mengatakan, saat itu Kota Kupang di bawah kepemimpinan Yonas Salean, SH – Hermanus Man mulai membenah diri mewujudkan cita-cita smart city. Untuk mewujudkan hal itu, semua komponen pembangunan bergerak bersama dan aspek kesehatan menjadi salah satu yang harus diprioritaskan.
Pasca kepemimpinan Yonas – Hermanus, BKS tetap menjadi program unggulan Pemerintah Kota Kupang. Di bawah kepemimpinan Jefri Riwu Kore – Hermanus Man, program ini tetap mendapatkan perhatian dan dukungan. Bahkan, dalam sebuah kesempatan, mantan Walikota Kupang itu pernah menggambarkan program itu sebagai model pelayanan ‘jemput bola’.
“Kami mulai dengan melakukan kunjungan seperti yang Bapak/Ibu buat saat ini. Waktu itu kami ke Bantaeng, Sulawesi Selatan karena di sana mereka punya program itu. Bagus sekali,” tuturnya mengisahkan.
Sementara itu, Kepala UPT PSC 119 Kita Kupang, dr. Santidewi dalam pemaparan materinya mengatakan, UPT yang saat ini dia pimpin telah melalui sebuah jalan perjuangan yang panjang. Tidak hanya cerita sukses yang menghiasi perjalanan itu. Tetapi sebaliknya, ada pula cerita kegagalan dan kesulitan.
“Saya sendiri baru satu dua tahun dilantik jadi kepala di sini. Tapi saya tau baik cerita perjalanannya. Termasuk tentang banyaknya hambatan yang dihadapi teman-teman petugas di lapangan,” tutur dokter kelahiran pulau Dewata itu.
Menurut dokter yang supel dan bersahaja itu, saat ini, UPT PSC 119 Brigade Kupang Sehat telah memiliki sebuah sistem kerja yang baik. Selain sumber daya tenaga kesehatan (nakes) yang kompeten, terdapat pula armada ambulans dan obat-obatan yang memadai. Begitu pula dengan gedung kantornya. Cukup megah dan sesuai dengan standar gedung PSC 119 secara nasional.
“Sekarang kita punya 7 dokter, 21 perawat, 4 bidan, 8 sopir dan 2 cleaning service. Semuanya terdistribusi dalam tiga tim yang sigap bekerja melayani masyarakat”, urainya menjelaskan.
“Untuk armada ambulans kita punya 1 mobil ambulans besar, 2 mobil ambulans kecil dan 3 motor ambulans. Jadi cukup memadai,” lanjutnya.
Sebagaimana rilis yang diterima media ini, kegiatan studi banding ini dilaksanakan dengan beberapa metode. Selain ceramah dan tanya jawab, ada juga testimoni dan pengenalan perangkat serta penggunaannya secara langsung atau ‘on the job training’.
Untuk diketahui, PSC 119 adalah sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2016. Program ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes RI) Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Sistem Penanggulangan Kegawatdaruratan Terpadu. Di Kabupaten Lembata, program itu sudah digagas oleh Mendiang Mantan Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur. Namun hingga saat ini belum dapat diselenggarakan secara baik. Padahal dalam tahun anggaran 2022 ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengadakan sejumlah perangkat yang akan digunakan untuk program tersebut di Kabupaten Lembata. (DK)