Kamis, 03 Nopember 2023
Fip.3:3-8a ; Luk.15:1-10
Pekan Biasa XXXI
“Akan sukacita di sorga karena satu orang berdosa bertobat”
(Luk.15:7)
Sorga bersukacita karena hidup orang benar. Tetapi akan lebih bersukacita karena satu orang berdosa bertobat. Itulah alasan, mengapa Yesus hadir, bergaul dan dekat dengan mereka yang marginal. Orang yang terpinggirkan. Para pemungut cukai dan pendosa. Tidak untuk mengoroti diriNya. Melainkan menuntun mereka kembali ke jalan baik dan benar.
Meski Orang Farisi keberatan bahkan menolak cara pendekatan Yesus. Tetapi Yesus mengoreksi kepicikan pikiran mereka. Yang hilang tidak boleh dibiarkan terus menjauh. Mesti didekati, ditolong, dan dituntun untuk kembali ke jalan selamat.
Ketika kita jatuh dalam dosa, Allah kehilangan diri kita. Akan tetapi, Allah tidak membiarkan kita bisana. Allah tetap merindu dan mencari kita dengan penuh kasih. Meski kadang Ia memberi peringatan melalui pengalaman gagal, terpuruk, dipermalukan, menderita, karena ulah kita sendiri. Namun Tuhan mau kita sadar dan bertobat. Ingat, kembalilah, bila sudah salah melangkah jauh. Allah bersuka cita karena kita kembali, bertobat!
Kita cenderung tidak suka, dan lebih memilih menjauh dari orang yang dianggap tidak becus, tidak baik hidupnya, atau namanya jelek. Apa untungnya? Apa kita senang, jika seorang saudara terus terperangkap dosa? Tidak! Kita mesti bersukacita karena ia kembali. Bertobat!
Kebiasaan menjauh, menjust, menolak, tidak akan mengubah apapun. Hanya dengan dekat, bisa bicara, berbagi kisah, tahu permasalahan, lalu mendoakan, kita bisa mengubah sesuatu. Mengubah pikiran kita. Dan mengubah ketegaran hati sesama kita.
Tuhan memberkati. SALVE.
RD. Wens Herin
Amin…trimakasih tuan.
Terima kasih untuk refleksinya.