Aksinews.id/Lewoleba – Ketua KPU Lembata, Elias Keluli Making menegaskan, lembaga yang dipimpinnya sudah sangat siap mensukseskan pemilihan umum tahun 2024 mendatang. Jumlah pemilih Lembata per Januari 2022 tercatat sebanyak 92.141 orang. Dimana, terdapat 42.558 pemilih milenial yang baru pertama kali ikut pemilu alias pemilih pemula, atau sekitar 46,2% dari total pemilih.
Hal itu diungkapkan Elias Keluli Making dalam acara Bincang Rabuan Café The AL, yang digelar Komunitas Pondok Perubahan Lembata di Cafe The AL, kawasan Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Lembata, Rabu (2/2/2022) malam.
Bincang Rabuan Café The AL yang dipandu penghuni Pondok Perubahan Freddy Wahon, selain menampilkan Ketua KPU Lembata, Elias Keluli Making; juga menghadirkan Ketua Pimpinan Cabang Partai Kebangkita Nusantara (PKN) Lembata, Juprians Lamabelawa, pengurus DPC PDI Perjuangan Lembata, Brion Tolok dan bendahara Partai NasDem Lembata, Hironimus Bokilia. Juga, hadir peneliti yang juga akademisi, Petrus Pulang.
Bincang santai membedah tema “Menyongsong Pemilu 2024, Pemilih Milenial yang Peduli, Cerdas dan Bertanggungjawab”, diawali dengan komentar pemandu acara, Freddy Wahon, bahwa Pemilu 2024 terjadi ledakan pemilih milenial terbanyak sepanjang sejarah pemilu di Indonesia. Sebab, secara nasional, pemilih milenial pada tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 60% dari total pemilih. “Artinya, generasi milenial akan sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia pada tahun 2024 kedepan”, tandasnya.
Elias Keluli Making menuturkan bahwa pihaknya selaku penyelenggara pemilu sedang melakukan sosialisasi kepada kaum milenial melalui sekolah-sekolah. “Kami punya program satu jam bersama KPU di sekolah. Dan, ini kita sedang jalan di beberapa sekolah. Kita menjelaskan hal-hal kepemiluan kepada anak sekolah yang bakal menjadi pemilih pemula pada tahun 2024 mendatang. Dan, mereka sangat antusias”, paparnya.
Dia mengharapkan agar kaum milenial tidak sekedar memberikan suara di bilik suara, tapi juga harus merasa bertanggungjawab atas suara yang diberikan. “Kesuksesan pemilu, bagi kami, adalah menyangkut tinggi rendahnya partisipasi pemilih dalam pemilu”, tandasnya.
Piter Pulang dalam paparannya, menjelaskan, riset yang dilakukan menjelang Pemilu 2019 di Lembata, menunjukan hanya 26% responden yang secara sadar memberikan suaranya. “Sisanya, merasa apatis. Mau jadi apa hasil pemilu, mereka merasa tidak bertanggungjawab. Ada semacam apatisme pemilih terhadap hasil pemilu. Merasa seolah-olah hasilnya nanti sama saja”, ungkap dia.
Tiga pejabat teras partai politik yang hadir mengungkapkan bahwa mereka tidak hanya menjadikan pemilih milenial sebagai lumbung suara semata. Namun, Broin Tolok dan Hironimus Bokilia mengakui bahwa PDI Perjuangan dan NasDem memang belum maksimal menjalankan program pendidikan pemilih. “Tapi, NasDem sudah bertekad untuk terus mendekatkan diri dengan kaum milenial”, tandas Hironimus Bokilia.
Menurut Broin Tolok, PDI Perjuangan bakal merekrut calon anggota legislative dari kalangan milenial. “Ini sebagai upaya menempatkan kaum milenial dalam proses pembangunan bangsa”, tegasnya.
Sementara itu, Juprians Lamabela menuturkan bahwa kepengurusan PKN memang didominasi kaum milenial. “Kalau pengurus saja dari kaum milenial, tentu kedepan PKN akan terus memperhatikan masa depan kaum milenial”, tandasnya.
Juprians Lamabelawa mengharapkan agar penyelenggara pembangunan daerah, Pemkab dan DPRD, bisa lebih memperhatikan kaum milenial di Lembata. “Jika PKN punya keterwakilan di lembaga DPRD Lembata, sudah pasti aspirasi kaum milenial akan menjadi perhatian serius kami”, tegasnya.
Diakui bahwa PKN sebagai partai baru masih harus mengikuti proses verifikasi faktual bulan Agustus mendatang. Sebagai partai yang berganti nama dari Pakar Pangan, dia meyakini partainya akan lolos verifikasi menjadi peserta Pemilu bulan Februari 2024 mendatang. “Jika bosan dengan yang sudah lama, mari bersama PKN”, ungkap Lamabelawa, santai.
Acara Bincang Rabuan Café The AL diselingi live music yang dipentaskan Lembata Akustik. Pengunjung café pun dilibatkan dalam diskusi. Ada pengunjung yang diberi kesempatana memberikan komentar pada forum bincang tersebut.(AN-01)