Aksinews.id/Ruteng – Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, S.E., M.A meresmikan sarana air bersih yang dibangun Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) sebagai bagian dari rangkaian kampanye Jelajah Timur yang telah dilaksanakan pada Oktober 2022.
Jelajah Timur merupakan kegiatan lari amal dengan misi untuk pemenuhan akses air bersih di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah berlangsung selama lima tahun berturut-turut sejak tahun 2019 lalu.
Melalui Jelajah Timur 2022, Plan Indonesia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 1.335.425.477 demi pemenuhan akses air bersih di Desa Waecodi yang akan memberikan manfaat bagi 2.224 warga Desa Waecodi termasuk anak-anak.
Bupati Manggarai yang ditemui usai peremian menyampaikan, “Saya mewakili Pemerintah dan atas nama warga Desa Wae Codi tiga dusun yang sudah terlayani air bersih mengucapkan terima kasih kepada Plan International Indonesia, yang telah membantu kami menyelesaikan salah satu masalah mendasar yang berpuluh-puluh tahun tidak terselesaikan yaitu pelayanan air bersih di Desa Wae Codi, sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan titip salam untuk semua pelari Jelajah Timur pada Oktober 2022 kemarin, terima kasih banyak atas kemurahan hatinya, kami berdoa semoga seluruh pelari dan Plan Indonesia agar berkarya lebih banyak, membantu banyak orang, dan menyelesaikan seluruh masalah yang ada di wilayah Indonesia dengan cara kita masing-masing, Tuhan berkati.”
“Jelajah Timur dilaksanakan oleh Plan Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting yang cukup tinggi di NTT melalui pemenuhan akses air bersih yang krusial bagi tumbuh kembang anak,” ungkap Muhammad Thamrin, Community Sponsorship Manager Plan Indonesia di Manggarai.
Penyediaan akses terhadap air bersih di desa ini juga diharapkan dapat memberikan akses air bersih kurang dari 30 menit bagi warga desa. Selain itu, dengan ketersediaan air bersih yang semakin dekat dengan pemukiman, pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat dari masyarakat terutama anak-anak semakin baik dan juga 5 pilar STBM bisa berjalan baik, jelas Thamrin.
Febri Lazuardi, pelari Jelajah Timur 2022 juga menyampaikan bahwa Jelajah Timur bukan hanya menjadi ajang berlari bagi para pelari namun juga demi pemenuhan akses air bersih di NTT.
“Tidak terasa akhirnya lari amal Jelajah Timur 2022 lalu sekali lagi telah membuahkan hasil. Hari ini saya dan Hanif diundang dalam acara peresmian dan serah terima pembangunan sarana air bersih di Desa Wae Codi yang merupakan proyek implementasi dari kampanye Jelajah Timur.”
Adalah suatu kehormatan dapat memenuhi undangan dari Yayasan Plan Internasional Indonesia untuk menyaksikan secara langsung sebuah perwujudan hasil usaha kita bersama, para pelari penggalang dana, penyelenggara, tim pendukung, dan khususnya para donatur.
Sebagai pelari hobi, saya merasakan sebuah kepuasan yang luar biasa karena ternyata hobi ini dapat membuahkan hasil dan membawa manfaat bagi warga yang membutuhkan. Kini warga desa Wae Codi tidak perlu lagi mengantri air di titik-titik air. Telah dibangun dua titik tandon air utama yang kemudian dialirkan langsung kepada para warga.
“Saya mewawancarai seorang anak bernama Gerald, dia sampaikan bahwa kini dia senang karena air sudah mudah didapat, tidak perlu lagi antri. Akses air bersih ini untuk anak-anak seperti Gerald, untuk warga desa, untuk Indonesia, sampai semua setara,” pungkas Febri.
Hal yang sama diungkapkan Hanif Hariadi, pelati Jelajah Timur 2022 yang juga hadir dalam peresmian ini, “Bersyukur diberi kesempatan untuk ikut hadir dalam peresmian dan serah terima pembangunan sarana air bersih di Desa Wae Codi, melihat bagaimana program dari Plan diimplementasikan secara nyata di wilayah Kabupaten Manggarai. Terima kasih kepada tim dari Plan Indonesia yang telah menyalurkan dana yang terkumpul dari para donatur kedalam berbagai bentuk bantuan, salah satunya instalasi air bersih di Wae Codi ini, semoga bermanfaat program-program bantuan yg dijalankan oleh Yayasan Plan International Indonesia.”
Sarana yang dibangun adalah jaringan transmisi dan distribusi sejauh 3,8kilometer, 26unit tugu kran, reservoir ukuran 10.000liter dan 7.000liter masing-masing sebanyak 1 unit, 4 broncaptering di 4 mata air dengan sistem gravitasi dan 1 mata air dengan sistem pemompaan submersible, satu unit meteran listrik PLN dengan daya 3.500 watt. Pada kesempatan ini, Plan Indonesia juga telah menyerahkan satu paket alat bantu untuk Organisasi Pengelola Air Minum (OPAM) Desa Waecodi.
Selain pembangunan sarana air bersih di Desa Waecodi, sebelumnya Plan Indonesia juga telah mendistribusikan tempat penampungan air bersih berupa 100 tandon dengan kapasitas 650liter bagi 100 kepala keluarga di Desa Latung dan ditambahkan oleh Pemerintah Desa Latung menggunakan Dana Desa sebanyak 100 tandon untuk 100 kepala keluarga.
Sebagai kelanjutan dari pemenuhan akses air bersih ini, pemeliharaan dan keberlanjutan dari sarana akan dikelola langsung oleh pemerintah desa setempat melalui setelah serah terima sarana air bersih ini akan dikelola oleh pemerintah desa setempat untuk kepentingan warga masyarakatnya melalui OPAM. (Alfred Ike Wurin, PIA Communications Officer Plan Indonesia)