Aksinews.id/Nagekeo – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Program Implementation Area (PIA) Flores menyelenggarakan Lokakarya Revitalisasi Sekretariatan Bersama (Sekber) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kabupaten Nagekeo. Ini merupakan upaya meningkatkan kapasitas anggota Sekber terkait peran dan fungsi dalam implementasi SPAB di tingkat kabupaten.
Hadir dalam kegiatan sebanyak 55 orang peserta yang terdiri dari perwakilan sekolah-sekolah di Kabupaten Nagekeo dan dinas-dinas terkait. Lokakarya ini berlangsung 29-30 November 2023 di Aula Hotel Pepita, Mbay.
Bupati Nagekeo, Dr. Johanes Don Bosco Do dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan ini. Dia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah melalui Keputusan Bupati Nagekeo Nomor 357/KEP/HK/2018 tentang pembentukan Sekretariat Bersama SPAB Kabupaten Nagekeo.
Selama acara, Bupati Johanes mengingatkan peserta untuk waspada terhadap potensi bencana yang dapat mengancam Nagekeo, terutama di lingkungan sekolah. Salah satu aspek yang dibahas adalah ancaman kesehatan yang berasal dari makanan dan jajanan yang tidak terjamin kebersihannya.
“Ini adalah salah satu ancaman nyata yang sudah berada di depan mata, oleh karena itu, sekolah maupun mitra sudah waktunya untuk memperhatikan makanan dan jajanan yang dikonsumi oleh anak-anak di jam sekolah. Salah satu solusinya adalah membangun kantin di sekolah-sekolah, dimulai dari sekolah-sekolah terpapar khususnya sekolah di ibukota kabupaten. Artinya sudah bisa memulai dari satu dua sekolah. Para kepala sekolah mulai dengan komite sekolah bersama orang tua murid dan guru perhatikan betul,” tegas Johanes Don Bosco Do.
Manager PIA Flores, Zuniatmi menekankan bahwa lokakarya ini merupakan bentuk dukungan Plan Indonesia terhadap upaya pemerintah daerah untuk membangun ketangguhan melalui Sekber SPAB. Dia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang satuan pendidikan dan mendorong terbentuknya struktur Sekber SPAB yang efisien.
Zuniatmi juga menyampaikan data dari Dokumen Risiko Bencana Kabupaten Nagekeo, yang menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki 12 ancaman bencana, baik alam maupun non-alam.
“Peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di tingkat satuan pendidikan ini sangat penting untuk memberikan perlindungan dan memaksimalkan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan pada sekolah-sekolah di Kabupaten Nagekeo. Sekber SPAB menjadi wadah untuk mempermudah koordinasi semua pemangku kepentingan guna mendukung kelancaran pelayanan pendidikan pada situasi pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana,” tegas Zuniatmi.
Lokakarya ini difasilitasi oleh Enos Ndapareda, Resilience School Manager Plan Indonesia, dan Yusra Tebe, staf Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagekeo.
Hari pertama kegiatan peserta workshop difasilitasi untuk memahami urgensi, peran, dan fungsi Sekber SPAB. Selanjutnya peserta juga difasilitasi untuk mapping actor dan pihak-pihak yang bekerja di sektor pendidikan dan dilanjutkan dengan penyusunan struktur berdasarkan pembagian tugas dan fungsinya dalam Sekber SPAB.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan finalisasi struktur, tugas, dan fungsi Sekber SPAB Nagekeo, penyusunan rencana kerja Sekber SPAB 2024-2025 dan strategi implementasi.
Pada kegiatan ini juga, Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo memfasilitasi pembentukan tim untuk proses legalisasi struktur terbaru Sekber SPAB Nagekeo beserta rencana tindak lanjut Sekber. (Alfred Wuring-Plan)