
Surabaya/Aksinews.id – Ujian terbuka di Program Studi S3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mencatatkan nama baru dalam daftar doktor Indonesia. Ignasius Suswakara, dosen Teologi Kontekstual dari Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, resmi meraih gelar doktor setelah mempresentasikan disertasi bertajuk Model Pembelajaran Interreligius Kontekstual untuk Meningkatkan Pemahaman dan Sikap Toleransi Beragama, Senin 21 Juli 2025, di Surabaya.
Disertasi yang ditawarkan Ignasius memunculkan model pembelajaran berbasis kearifan lokal, dengan pendekatan multikultural untuk mengembangkan sikap toleransi lintas agama. Model IRCL yang ia kembangkan mencakup perangkat lengkap seperti Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Satuan Acara Pembelajaran (SAP), Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), hingga bahan ajar yang dirancang untuk membangun ruang dialog interfaith yang efektif di lingkungan pendidikan.

Ujian terbuka yang berlangsung di Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA ini dipimpin oleh Ketua Penguji Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si, dengan promotor utama Prof. Dr. Rusijono dan promotor pendamping Dr. Utari Dewi, S.Sn., M.Pd. Tim penguji lainnya meliputi Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., Prof. Dr. H. Bachtiar Syaiful Bahri, M.Pd., Dr. H. Andi Mariono, M.Pd., serta Prof. Punaji Setyosari, M.Pd. dari Universitas Negeri Malang. Ignasius dinyatakan lulus dengan nilai 89,43, menjadikannya doktor ke-145 yang dilantik oleh Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA.

Kepada media, Ignasius menyampaikan bahwa gagasannya lahir dari kebutuhan akan pendidikan yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga memberikan pengalaman nyata lintas iman. “Toleransi bukan hanya diajarkan, tapi harus dialami secara kontekstual,” ujarnya. Model IRCL, lanjutnya, dirancang untuk digunakan oleh pendidik dan fasilitator di kampus maupun komunitas keagamaan sebagai bentuk pendidikan damai yang relevan dengan kondisi lokal.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi capaian akademik bagi Ignasius, tetapi juga kontribusi konkret dalam membangun iklim pendidikan yang ramah terhadap keberagaman. UNESA menyambut pencapaian tersebut sebagai wujud komitmen kampus dalam melahirkan pemikir-pemikir pendidikan yang mampu menjawab tantangan sosial bangsa. (Anselmus DW Atasoge)