Aksinews.id/Woloklibang – Infrastruktur jalan masih jadi masalah serius di Desa Woloklibang, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur. Akibatnya, masyarakat desa kesulitan memasarkan hasil komoditi berupa kakao, kemiri dan cengkeh. Bahkan, penanganan kesehatan warga juga terkendala akses jalan.
Kondisi jalan menuju Desa Woloklibang ini diketahui saat organisasi aktivis mahasiswa Katolik asal Dioses Larantuka di Kupang yang bergabung dalam organisasi Aktivitas Pendalaman Iman (API) Reinha Rosari menggelar Kemah Kerja Kitab Suci Lewotanah (K3SL), tanggal 18-23 Agustus 2024 lalu. Para aktivis API RR melakukan live in di Desa Woloklibang, berbaur dengan umat Katolik setempat untuk menggelar berbagai kegiatan.
Nuba Ola, aktivis API RR dalam rilisnya yang diterima aksinews.id, Minggu (25/8/2024), mengisahkan betapa sulitnya aktivitas warga Woloklibang keluar masuk kampung, terutama dalam aspek ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Seringkali masyarakat menjual hasil bumi kepada para tengkulak yang datang ke desa dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga pasaran dengan pertimbangan bahwa akses jalan ke Desa Woloklibang sangat sulit. Selain itu, harga komoditi yang tidak stabil membuat masyarakat semakin kesulitan dalam upaya pembangunan ekonomi.
Demikian halnya dengan pelayanan kesehatan. Infrastruktur jalan yang tidak layak sering jadi masalah serius dalam penanganan ibu hamil. Masyarakat mengeluhkan, seringkali ibu hamil melahirkan dalam perjalanan dari Woloklibang menuju Puskesmas Waiwadan.
Selain itu, aspek pendidikan juga mendapatkan dampak dari masalah insfrastruktur jalan ini. Anak-anak yang telah tamat SD harus melanjutkan pendidikan ke desa lain karena di Desa Woloklibang hanya terdapat SDK Filial yang induknya berada di Kenari Blolong. Anak SDK Filial Woloklibang harus mengikuti ujian akhir di sekolah induk dan mereka kesulitan karena seringkali terlambat ke sekolah induk.
Selain itu, anak-anak yang telah tamat SD dan melanjutkan pendidikan ke desa lain harus mencari alternatif lain untuk memudahkan mobilisasi yang berkaitan dengan sekolah. Anak-anak harus mencari penginapan seperti kos-kosan dan lain-lain.
Masalah Infrastruktur jalan ini sudah berkali-kali diajukan oleh perangkat desa ke kantor Bupati Flotim maupun langsung ke Dinas PUPR selama tiga tahun terakhir. Namun belum ada jawaban hingga saat ini.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Flotim, Yudith Ina Tulit, ST, yang menyajikan materi Pembangunan Infrastruktur Desa dalam Upaya Pembangunan Ekonomi Masyarakat Desa, saat dialog publik digelar API RR, menjelaskan, Dinas PUPR sudah mengusulkan perbaikan jalan desa Woloklibang dari tahun 2023 lalu Pihak Dinas PU Flotim, kata dia, sudah mengukur panjang jalan untuk perencanaan pembangunan. Namun sampai saat ini belum diterima oleh pemerintah pusat.
Yudith mengatakan, masyarakat perlu menunggu hingga bulan Oktober tahun ini. “Desa Woloklibang saat ini menjadi desa yang diprioritaskan DPUPR Flotim dalam pembangunan infrastrukturnya,” ujarnya.
PJ Bupati Flotim yang diwakili Paulus Kewaka Waton, S.Fil, juga menyampaikan harapan yang sama dengan masyarakat agar informasi ini bisa sampai kepada PJ Bupati Flotim dan Pemda Flotim dapat segera mengambil kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa Woloklibang terkait persoalan infrastruktur jalan.
Ketua umum API Reinha Rosari, Agustinus Nuba Ola menghimbau untuk seluruh masyarakat terkususnya warga Desa Woloklibang agar bersatu untuk memperjuangkan apa yang menjadi cita-cita bersama untuk mewujudkan kehidupan lebih sejatera.
Warga Desa Woloklibang, Sebastianus Ama Wain mengungkapkan, “Kami harap agar diskusi kita hari ini dan bukan hanya omongan semata, kalau memang jalan ini tidak bisa diperbaiki maka kami minta diberi kuda saja untuk mendukung aktivitas kami sehari-hari”.
Warga lainnya Yohanes Rahman Ratu menambahkan, “Kami merasa tertekan dengan situasi jalan di desa ini karena kami masih sangat miskin dalam hal pembangunan desa. Kami yakin dan percaya bahwa di bawah naungan Bunda Maria, bapak Paulus dan Ibu Yudith dapat membantu kami”. (Humas-API RR)