Aksinews.id/Boru – Tiga tokoh muda pegiat literasi – Silvester Hurint, Zaenal Boli, dan Pion Ratuloly, didaulat menjadi juri lomba musikalisasi puisi di Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Kehadiran mereka bikin acara lomba musikalisasi puisi antar SMP rayon Wulanggitang menjadi lebih bergengsi.
Asal tahu saja, para juri memiliki segudang prestasi yang patut dibanggakan di Flores Timur, bahkan hingga ke seantero negeri. Silvester Hurint dan Zaenal Boli sangat aktif mengembangkan seni teater di Flores Timur. Bahkan, mereka nekad memboyong rombongan komunitas teater untuk pentas di Taman Izmail Marsuki (TIM) Jakarta.
Begitu pula dengan Pion Ratuloly yang dikenal rajin menulis puisi maupun cerpen di berbagai media massa. Salah satu kumpulan Cerita Pendek (Cerpen) karyanya berjudul Wasiat Kemuhar telah diterbitkan. Begitu pula dengan antologi puisinya bersama dua rekannya, Ary Toekan & Amber Kebelen berjudul Tapak Tuah.
Kehadiran ketiganya di SMPN 1 Wulanggitang, Boru, Kecamatan Wulanggitang, Jumat (13/10/2023), menjadi juri lomba musikalisasi puisi mampu membawa angin segar bagi perkembangan penulis muda di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Dalam penjuriannya, mereka menetapkan tiga pemenang dengan penampilan terbaik. Posisi pertama ditempati SMPN 3 Wulanggitang, disusul SMPN Satap Nobo, dan SMPN 1 Wulanggitang.
Ketiganya dinyatakan sebagai pemenang, setelah berkompetisi dengan sekolah lainnya. Peserta lomba musikalisasi puisi ini adalah SMPS Ile Bura, SMPN 2 Wulanggitang, SMPS Santisima, SMP Swadaya Tuakepa, SMPN 3 Wulanggitang, SMPN 1 Demongpagong, SMPN 1 Wulanggitang, SMPN Satap Nobo, dan SMPN 1 Titehena.
Para pemenang mendapat hadiah berupa piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan. Selain para pemenang, semua peserta juga mendapat piagam penghargaan dari panitia.
Perlombaan musikalisasi puisi ini digelar dalam memeriahkan Bulan Bahasa pada bulan Oktober, yang dilaksanakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Rayon Wulanggitang.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Pengawas Binaan Sekolah Menengah Rayon Wulanggitang, Ketua MKKS Rayon Wulanggitang, kepala sekolah se-rayon Wulanggitang, guru pembimbing, dan siswa peserta lomba.
Ketua panitia perlombaan, Rofinus G. Soge, S.Pd menjelaskan. lomba yang mengusung tema ‘Generasi Membangun Indonesia Melalui Literasi’ ini diadakan dengan tujuan mengembangkan bakat dan minat peserta didik, menumbuhkan kecintaan peserta didik dalam dunia bahasa dan sastra Indonesia, dan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap musikalisasi puisi.
“Lomba musikalisasi puisi ini selain sebagai ajang kompetisi bagi peserta didik, juga untuk mengembangkan bakat minat siswa dalam bidang seni. Lebih dari itu, diharapkan tumbuhnya rasa cinta pada dunia sastra dalam diri siswa,” jelas Yolin Soge.
Puisi yang dimusikalisasi dalam perlombaan ini adalah “Indonesia Tanah Ketuban” karya Pion Ratuloly. Jumlah peserta dalam setiap tim adalah maksimal 5 orang. Dan, alat musik yang digunakan adalah alat musik modern dan tradisional.
Ketua MKKS Rayon Wulanggitang, Alfonsus Tube Hera, S.Pd mengatakan bahwa perlombaan musikalisasi puisi ini diselenggarakan lewat kolaborasi antara MKKS dengan MGMP Bahasa Indonesia rayon Wulanggitang sebagai ajang untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa.
“Ajang ini adalah kolaborasi antara MKKS dan MGMP Bahasa Indonesai rayon Wulanggitang sebagai kesempatan untuk kita saling berkolaborasi dalam meningkatkan kompetensi literasi siswa,” ujar Kepala SMPN 1 Wulanggitang ini.
Perlombaan musikalisasi puisi ini mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Flores Timur, Felix Suban Hoda, S.S., M.Ed. Dia mengatakan bahwa dengan mengusung tema literasi, kegiatan ini adalah kesempatan yang bagus untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan. Karena literasi harus dimaknai secara luas yaitu sebagai sebuah kecakapan hidup, dan usaha untuk menyiapkan kecakapan hidup ini harus menjadi gerakan bersama.
Hal senada juga disampaikan Pengawas Binaan SMP, Gaspar Tukan, S.Pd. Menurut mantan Kepala SMPN 1 Wulanggitang ini, perlombaan musikalisasi puisi adalah kegiatan yang luar biasa.
Karena dengan lomba musikalisasi puisi guru dipacu membuka ruang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Selain bidang bahasa dan seni, bakat siswa di bidang lain juga harus diberi ruang untuk dikembangkan. (Geradus Kuma Apeutung/AN-01)