Rabu, 29 Maret 2023
Dan. 3.14-20.24-25; Yoh 8:13-42
Prapaskah V
“Apabila anak memerdekakan kamu, kamipun benar-benar merdeka”
(Yoh.8:36)
Setiap orang yang berdosa, ia telah menjadi hamba dosa. Karnanya Yesus mengorbankan diriNya di salib, demi memerdekakan manusia. Agar ia bebas, bahagia lahir dan batin, seta diselamatkan.
Contoh jiwa yang merdeka nampak dalam kisah Daniel tentang Sadrak, Mesak, dan Abednogo. Tiga pemuda yang berani menolak menyembah dewa-dewi sembahan raja Nebukadnezar. Karena tak mau menodai imannya kepada Allah. Meski mereka tahu, melawan raja berarti menggadai nyawa.
Tetapi jiwa yang merdeka hanya takut dan taat kepada Allah. Prinsip mereka, lebih baik tubuh hancur oleh keserakahan dunia, tetapi jiwa selamat dalam tangan Tuhan. Lebih baik mati daripada mengkhianati Tuhan yang diimani.
Sikap tiga pemuda ini, selalu inspiratif bagi kita di zaman ini. Bahwa jiwa yang merdeka tak akan resah oleh karena harta, uang dan kuasa. Jiwa yang merdeka menerima segala ujian hidup dengan penuh syukur, menjalaninya dengan jiwa besar, teguh hati dan tak mau diperdaya oleh segala kenikmatan dunia. Jiwa yang merdeka tak akan putus asa, meski jalan hidup terasa sukar.
Masa puasa adalah jalan tobat, untuk menemukan arti kebebasan kita dalam Tuhan. Agar kita tahu kepada siapa kita berpasrah dan menyerahkan diri yakni Tuhan. Dan bersedia menjalani setiap kehendak Allah, apapun resikonya.
Mari bertanya diri, apakah jiwa kita sungguh merdeka bersama Tuhan? Ataukah masih terhimpit ego diri, harta, kuasa dan kemewahan? Jagalah diri agar tidak dihimpit oleh kenikmatan dunia ini, supaya tidak menggadai imam dan melupakan Tuhan.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Amin Romo 🙏🏽🙏🏽🙏🏽
“Jagalah diri agar tidak dihimpit oleh kenikmatan dunia” Amin… thanks tuan.