Aksinews.id/Waibalun – Kendati perhelatan politik pemilihan legislatif masih dua tahun lagi, Maria Gorety Tokan, S.Sos alias Ety Tokan, sudah mulai ambil langkah. Minggu (14/8/2022), ia menggear temu keluarga untuk meminta dukungan Keluarga Besar suku Kleden di Kelurahan Waibalun, Larantuka Kota, Flores Timur.
Menariknya, pertemuan ini dihadiri pula mantan Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hajon, yang sedang menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Flores Timur. Selain Anton Hajon, hadir pula mantan Sekda Flotim, Tonce Matutina dan Ketua DPD II Partai Golkar Flotim, Yoseph Sani Betan, Tohoh Adat Waibalun, Tokoh Masyarakat, Keluarga Besar suku Kleden serta para undangan lainnya.
Ety Tokan saat ini dijaring Partai Golkar untuk mengikuti seleksi menjadi calon anggota legislatif Propinsi NTT pada Pemilu Legislatif, 14 Februari 2024 mendatang. Sebelumnya, ia pernah menjadi anggota DPRD Flores Timur dari Partai Hanura, dan pernah menjadi caleg DPRD NTT dari PDI Perjuangan.
Yoseph Sani Betan akrab disapa Nani Betan dalam sambutannya menjelaskan bahwa saat ini Ety Tokan akan mengkalkulasikan kekeluargaan dalam hubungan kekerabatan sosial. Dia harus memulai dari suatu kekeluargaan yang utuh dan kuat, karena menjadi fondasi awal dalam menyusun pergerakan kedepan.
“Karena dalam mengambil pilihan-pilihan politik, kadang pada titik tertentu kita melepaskan pilihan yang sejujurnya kita dalam satu hirarki itu. Karena pertimbangan kekeluargaan, pertimbangan biologis dalam hubungan emosional kekeluargaan akan menentukan pilihan kita masing-masing,” ujarnya.
Nani juga menyampaikan bahwa melihat hasil yang diperoleh Ety Tokan di Waibalun dalam Pileg yang lalu belum maksimal. “Pasti ada hal yang kurang pas. Mungkin pendekatan dengan keluarga belum maksimal, sehingga hasilnya juga belum maksimal,” ujarnya.
Ety Tokan, kata dia, merupakan kekuatan yang sedang dikantongi Partai Golkar. “Jika Ibu Ety mengatakan mengurungkan niatnya untuk maju, tentu akan merugikan saya sendiri dan partai. Ketika Ibu Ety sedikit tidak percaya diri, saya mengatakan, coba review kembali gagalnya ada dimana, sehingga harus diperbaiki lagi untuk untuk pertarungan yang akan dating,” tandasnya.
Anton Hajon pun diberi kesempatan berbicara. Dia menyampaikan bahwa politik bagi dirinya ialah bagaimana membangun hubungan. Terkadang menyakitkan tapi harus menyenangkan. “Kadang politik terasa sakit. Tapi tidak merubah sikap kita dalam hubungan sosial kita di masyarakat. Karena hidup tidak untuk satu hari saja. Karena hidup akan berlanjut,” tandasnya.
Berbicara tentang Ety Tokan, Bupati Flotim periode 2017-2022 ini mengatakan bahwa Ety Tokan punya kesempatan yang sangat baik. “Saya sebagai ketua partai PDI Perjuangan Flotim, melepas kader perempuan adalah sebuah kerugian. Karena perempuan yang potensial seperti Ibu Ety Tokan yang mendapatkan suara yang cukup banyak, harus dijaga. Saya sangat menghargai dan mendukung langkah yang diambil Ibu Ety Tokan, dan kita sebagai orang Waibalun, patut kita menjaga hubungan kekerabatan kita dengan baik, dan tidak boleh persoalan politik merusak hubungan sosial kita di dalam daerah kita ini,” tegasnya.
Ety Tokan yang didampingi suaminya, Marianus Kleden, pun menyampaikan bahwa dirinya sebagai ibu suku dari perempuan Lamakleden. Pada malam Minggu, dirinya bersama keluarga besarnya masuk dalam Rumah Besar Suku untuk melakukan seremonial dalam meminta restu para Leluhur dalam langkah perjuangan kedepan menuju Pileg 2024 yang akan datang.
“Saya tahu diri, bahwa ketika masuk dalam proses seremonial ini merupakan satu momen yang sangat penting, karena perjuangan-perjuangan saya harus berawal dengan kekuatan Leluhur. Kalau saya tidak tampil begini, maka saya merasa biasa-biasa saja. Tetapi setelah seremonial maka para Leluhur, dan saya merasa ada hubungan intim di dalam Rumah Besar ini, maka hari ini saya menghimpun Bapak Ibu sekalian, untuk menyambung Leluhur kami yang telah mendahului kita, dan dengan rendah hati saya meminta dukungan dari Bapak Ibu sekalian,” ujarnya.
Mantan anggota DPRD Flotim ini mengatakan bahwa sebagai pergerakan awal dari tuntutan Partai Golkar yang saat ini dalam tahapan survei kader Bakal Calon Legislatif. Sehingga dirinya memulai dengan tahapan dalam keluarga besarnya yang terjadi 14 Agustus 2022 ini, menuju 14 Februari 2024 nanti.
“Saya merasa bangga sebagai perempuan Lamakleden – Waibalun, dan juga perempuan Flores Timur – Lamaholot bisa tampil untuk memperebutkan kursi legislatif di Provinsi NTT karena banyak hal yang harus diperjuangkan di sana,” kata dia.
“Saya telah bertarung dua kali, dan kalah secara internal, namun saya tidak pernah merasa kecewa, karena suara saya cukup signifikan yakni pada 2014 saya memperoleh 7 ribu suara dan pada 2019 saya memperoleh 6 ribu lebih suara. Sehingga jika saya tidak maju lagi, maka tidak memberikan contoh yang baik untuk generasi perempuan Lamaholot,” ungkap Ety Tokan.
Ety juga menyampaikan terima kasih bagi semua yang hadir. Karena pada hari ini lengkap keluarga Kleden dalam memberikan dukungan serta doa restu untuk dirinya, yang nanti akan dibawa kemana-mana dalam proses perjuangannya kedepan. (*/AN-02/AN-01)