Aksinews.id/Hokeng – Senin, 18 Juli 2022, SMAS Seminari San Dominggo (Sesado) Hokeng, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, mulai menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiataan ini dilaksanakan untuk membantu para siswa baru seminari agar mengenal dan memahami lingkungan Seminari San Dominggo Hokeng.
Seminari San Dominggo Hokeng adalah lembaga formasi bagi para calon imam. Para seminaris baru diharapkan mampu mengintegral dan mengimplementasi seluruh kemampuan dan bakat yang dimiliki di lembaga ini.
Kegiatan MPLS ini dilaksanakan pada tanggal 18-20 Juli 2022. MPLS dilaksanakan guna membantu para siswa baru untuk lebih cepat menerima informasi mengenai sekolah yang dibuka secara resmi oleh kepala sekolah SMAS Seminari San Dominggo, RD. Alfonsius P. Wungubelan melalui upacara bendera pada pukul 08:00 WITA.
Setelah upacara bendera, 82 siswa baru melanjutkan kegiatan di aula Sesado. Sesi pertama dengan materi “Spiritualitas Sesado” yang disampaikan Rektor Seminari San Dominggo Hokeng, RD. Georgius H. Lolan.
Saat menyampaikan materinya, Romo Georgius mengajak para siswa baru untuk bergegas ke depan gerbang masuk Sesado. Di depan gerbang, romo rektor mengajak para siswanya untuk merefleksikan dengan sebuah kutipan injil.
Romo Georgius mengajak para siwa baru menuju depan patung Dominikus untuk memberikan penjelasan mengapa patung Dominikus diletakan di depan kompleks Sesado.
Sesudah itu, Romo Georgius mengajak para siswa baru berjalan menuju pendopo Agung. Di tempat ini, Romo memberikan penjelasan bahwa dengan memasuki pintu pendopo Agung maka telah bersiap untuk menyelesaikan pendidikan di lembaga Sesado.
Sesi ini diakhiri dengan sebuah kutipan yang diberikan rektor kepada siswa baru sebagai refleksi, “Di depan pintumu aku mengetuk, aku tidak akan berpaling”.
Sesi kedua, penyampaian materi bertajuk “Pengenalan lingkungan asrama” yang dibawakan romo pamong coordinator, RD. Sirilus L. Wutun.
Romo Sirilus menjelaskan mengenai hidup asrama Sesado Hokeng. Penjelasan ini meliputi pembagian pamong tiap-tiap angkatan, jadwal harian, kelompok-kelompok bakat-minat dan kelompok-kelompok etnis.
Romo Sirilus juga menegaskan bahwa seminari bukan panti asuhan atau tempat penitipan anak. “Tapi seminari merupakan tempat pendidikan calon imam,” tandasnya.
Sesi ketiga dimulai pada sore hari, pukul 16:00 WITA. Materi ketiga, disampaikan Romo Ekonom, RD. Stefanus Kolin membawakan materi bertajuk “Keuangan Sesado”.
Romo Stefanus menjelaskan mengenai ekonomi Sesado. Dia memaparkan soal jumlah seluruh pembina, guru, karyawan, dan pegawai yang bekerja di Sesado.
Selanjutnya Romo ekonom menjelaskan secara rinci mengenai nominal pengeluaran dan pemasukan keuangan Sesado. Tidak lupa romo ekonom memberikan beberapa kata-kata bijak seperti “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta” dan “uang bukan segala-galanya tetapi segala-galanya butuh uang”.
Pada pukul 17:15, dimulai sesi keempat, giliran Direktur Spiritual, RP. Gabriel Dorosari Muki, SVD membawakan materi ”Kehidupan rohani di Sesado”.
Sebagaimana biasanya, sesi ini diawali dengan doa. Selanjutnya pater direktur spiritual memberikan arahan untuk menjadi siswa yang memiliki kehidupan kerohanian yang baik.
Pada tempat ini juga pater memberikan penegasan bahwa doa di seminari bukanlah sebuah aturan melainkan sebuah komunikasi dan relasi dengan Allah.
Materi yang disajikan Pater Direktur Spiritual ini menjadi sesi terakhir pada kegiatan MPLS hari pertama.
Saat menyampaikan kesannya, seorang peserta MPLS, Alexsandro Pulo Mukin, siswa KPP, menyampaikan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini ia semakin mengetahui secara lebih dalam bagaimana kehidupan berasrama dan pengelolaan keuangan di Sesado Hokeng. Dia juga memberikan pesan kepada teman-teman seangkatannya agar mereka senantiasa lebih kompak kedepannya.
Begitu juga komentar siswa pindahan dari SMP Bunda Segala Bangsa (BSB), Salvatoris R. Ritan. Dia mengaku senang setelah mengikuti MPLS. Karena dalam kegiatan ini ia bisa membuat yel-yel untuk kelompoknya sehingga bisa menjadi seorang yang kreatif dan lebih percaya diri.
Selain memberikan kesan, Salvatoris juga memberikan pesannya agar teman-teman yang mengikuti MPLS dapat bertahan sampai akhir kegiatan.
Sesudah para peserta kegiatan MPLS memberikan kesan dan pesannya selama kegiatan MPLS hari pertama, giliran panitia MPLS membawakan pesan dan kesannya. Salah satu panitia MPLS sekaligus ketua OSIS Sesado, Arnoldus Janssen Ledo memberikan kesannya cukup baik untuk hari pertama ini. Sebab semua kegiatan berjalan lancer. Kendati panitia masih dalam tahap pembelajaran, namun sudah mampu menyelesaikan hari pertama MPLS dengan lancar.
Kelancaran ini berkat kinerja para seksi-seksi panitia yang bertanggungjawab penuh dalam setiap bidangnya. Ia juaga senang karena ini merupakan pengalaman pertama dan mungkin terakhir menjadi panitia MPLS.
Dan pesan dari panitia MPLS ini adalah para peserta MPLS dapat menyerap seluruh materi yang diberikan dan dapat diimplementasikan dalam hidup berkomunitas di Sesado Hokeng.
Ketua Panitia MPLS, Deviana Letek Koban juga memberikan pesan dan kesannya mengenai kegiatan ini. Dia mengaku terkesankarena semua sesi berlangsung tepat waktu dan lancar. Ia berpesan agar kegiatan ini senantiasa lancar sampai selesai. Pun, ia berharap agar peserta MPLS tetap nyaman dalam mengikuti kegiatan kedepannya.***
Penulis: Rian Wain
Siswa kelas XII IPA, Sesado Hokeng