Aksinews.id/Lewoleba – Ketua Panitia Pelaksana Musyarakat Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Kabupaten Lembata, Abubakar Sulang mengungkapkan bahwa dua kader Golkar Lembata sudah mengantongi dukungan minimal untuk menjadi calon ketua DPD II Partai Golkar Lembata.
Abubakar Salang yang ditemui wartawan di Lewoleba, Kamis (5/5/2022), menjelaskan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk kelancarkan Musdalub mendatang. “Jadwalnya Musdalub akan terlaksana pada tanggal 8 Mei 2022 mendatang. Persiapan sudah 90%. Kita siap melaksanakan Musdalub,” tandasnya.
Menurut dia, saat ini sudah muncul dua figur yang bakal meramaikan pemilihan ketua DPD II Partai Golkar Lembata menggantikan almarhum Eliaser Yentji Sunur. Yakni, Petrus Gero, S.Sos, ketua DPRD Lembata, dan Petrus Bala Wukak, SH, ketua Komisi II DPRD Lembata.
“Dua-duanya sudah mengantongi dukungan minimal dari pemilik suara dalam Musdalub nanti,” jelas Abubakar Salang.
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Lembata dari Daerah Pemilihan 3 (Kecamatan Omesuri dan Kecamatan Buyasuri) ini menjelaskan bahwa Partai Golkar mematok syarat bagi calon ketua DPD II Partai Golkar untuk mengantongi minimal 30% dari total pemilik suara. Dimana, pemilik suara untuk Partai Golkar Lembata sebanyak 15 suara, antara lain 9 (Sembilan) suara Pengurus Kecamatan, 1 suara DPD I NTT, 1 suara DPD II Lembata, 1 suara organisasi sayap pembentuk, 1 suara organsasi sayap dibentuk, dan 1 suara Dewan Penasehat (Wanhat).
Ditanya siapa yang paling berpeluang memenangkan pertarungan perebutan ketua DPD II Partai Golkar Lembata, Abubakar Sulang mengatakan bahwa sebagai ketua pelaksana Musdalub dirinya harus bisa berdiri di atas semua calon ketua. “Keputusan ada di Musdalub. Kita lihat saja nanti. Pemilik hak suara yang akan menentukan siapa yang akan dipilih,” ujarnya, diplomatis.
Dia memastikan bahwa Musdalub nanti akan dihadiri ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melky Laka Lena. “Pak Melky sudah konfirmasi akan hadir dalam Musdalub nanti,” ujarnya.
Ditanya soal kemungkinan aka nada figur calon ketua lainnya, Abubakar Sulang menuturkan bahwa kemungkinan itu bisa saja terjadi. “Hanya syaratnya harus mendapatkan dukungan dari 30% pemilik suara,” tegasnya.
Ada juga beberapa figur lain yang potensial untuk ikut bertarung, namun terganjal syarat pendidikan. Sebab, Partai Golkar mensyaratkan calon ketua minimal berpendidikan sarjana strata satu (S1). “Kecuali mendapat dispensasi atau rekomendasi dari DPP,” jelasnya.
Karena itu, dia menuturkan bahwa saat ini baru duo Petrus yang akan bertarung. “Apakah akan terjadi voting atau aklamasi saja, kita lihat saja dinamina kedepan nanti,” kilah Abubakar Sulang. (AN-01)