Kamis, 05 Mei 2022
Kis.8:26-40;Yoh.6:44-51
Paskah III
“Bagaimana aku dapat mengerti kalau tidak ada orang yang membimbing aku?” (Kis. 8:31)
Kisah Sida-sida di jalan sunyi, sedang merindu berjumpa Tuhan. Saban waktu ia menanti, tetapi siapa yang akan memperkenalkan Tuhan kepadanya ?
Tuhan berkenan menjawab kerinduannya. Ia mengutus Filipus, memperkenalkan Tuhan kepadanya. Hingga ia memahami dan percaya bahwa Yesus adalah anak Allah.
Dalam bimbingan Roh, Sida-sida memberi diri dibaptis. Ia bersukacita karena telah mengenal, percaya dan memiliki Tuhan, Sang Roti Hidup. Dia yang telah memberi diri, membagi hidupnya demi keselamatan manusia.
Ia akhirnya menemukan sukacita dan kedamaian hidup. Hidupnya kaya raya, namun sadari tak dapat bersandar pada harta kekayaan yang akan hancur binasa. Hanya menyenangkan hidup tetapi tidak menjamin keselamatan jiwanya.
Memiliki Tuhan, kebahagiaan hidupnya menjadi sempurna. Sejahtera di dunia, dan harapan bahagia di akhirat. Ia kini telah melepaskan hatinya dari keterikatan dengan hartanya, dan bahagia memiliki harta baru, yakni Tuhan yang ia Imani.
Kita juga dibaptis seperti Sida-sida. Bedanya kebanyakan kita dibaptis tidur. Belum tahu apa-apa. Itu berarti Allah yang lebih dahulu berinisiatif menganugerahkan iman kepada kita. Kita bahagia telah memiliki Allah sebagai harta terindah kita.
Maka kita mesti bersyukur karena Allah telah memilih kita menjadi AnakNya, anggota keluarga umat-Nya.
Bersukacita karena baptisan menjadikan kita saudara, bukan karena sedarah melainkan karena seiman.
Semoga iman kita senantiasa menghasilkan buah kasih, persaudaraan, dan damai sejahtera. Meski dalam kekurangan dan keterbatasan, tetaplah jadi saluran berkat bagi sesama. Tuhan memberkati. SALVE. ***
Amin
Terima kasih Romo
“Bersyukur karena Allah telah memili kita menjadi anaknya” Amin… thanks tuan.
Amin🙏