Aksinews.id/Kupang – Ini warning dosen Program Studi Psikologi FKM Undana, Marselino KP Abdi Keraf,S.Psi, M.Si, M.Psi terhadap kasus bunuh diri anak usia muda yang terus berulang. Diingatkan agar kasus bunuh diri jangan dianggap sebagai kasus biasa.
Ya, “Ini sudah dalam kondisi yang memprihatinkan. Kasus-kasus percobaan bunuh diri, dan juga bunuh diri meningkat drastis sekali. Perlu adanya gerakan bersama untuk mengkampanyekan pentingnya kesadaran akan sehat mental,” ungkap Abdy Keraf, saat berbincang dengan aksinews.id melalui saluran seluler dari Kota Kupang, Selasa (4/2/2025) malam.
Dia mengaku prihatin dengan kasus gantung diri terakhir di Panti Asuhan Harapan Taruna Lembata yang merenggut nyawa anak panti, Hendrikus Dore Tukan, Siswa kelas 12 STM Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata. Almarhum Hendrik nekad menyudahi hidupnya dengan menggantung diri di pintu kamar mandi dengan menggunakan tali yang dililit pada lehernya.
Menurut Abdi Keraf, masalah kesehatan mental, bukan lagi menjadi hal tabu yang harus disembunyikan. “Kita membutuhkan fasilitas dukungan kesehatan mental dan psikososial yang bisa diakses oleh siapa saja yang membutuhkan bantuan,” ungkap Abdi.
Karena itu, kesadaran akan mental yang sehat harus dibangun secara bersama-sama oleh semua pihak terutama berkaitan dengan pengasuhan terhadap tumbuh kembang anak dan remaja sebagai generasi muda.
“Sangat penting bagi orang tua, lembaga pendidikan, pemerintah, dan tentunya lingkungan masyarakat terdekat melakukan kerja kolaborasi untuk membantu anak-anak dan remaja bertumbuh dan berkembang dalam membentuk diri yang positif. Diri yang positif, ditandai dengan adanya penerimaan diri, konsep diri dan kepercayaan diri,” jelas Abdi.
Abdi menyebut tidak bisa dipungkiri, kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri di NTT terus meningkat. Karena itu, perlu diperhatikan dengan kondisi ini. Jangan lagi menganggap bahwa kasus bunuh diri ini adalah kasus biasa.
“Ini sudah dalam kondisi yang memprihatinkan. Kasus-kasus percobaan bunuh diri, dan juga bunuh diri meningkat drastis sekali. Perlu adanya gerakan bersama untuk mengkampanyekan pentingnya kesadaran akan sehat mental,” ungkapnya.
Dengan demikian, perlu membangun kesadaran diri akan pentingnya hidup sehat secara psikologis. “Ini artinya bahwa generasi muda perlu menyadari bahwa untuk bisa mencapai hidup yang lebih berarti di masa depan, maka perlu didasari oleh mental yang sehat,” tandasnya. (AN-01)
Seuju ini hrus di kmpnyekan jgn kita anggap sepele ank muda adslah generasi penerus bngsa klau tisp tahun hnya urus gntung diri terus kasihn ngri ini mw jd ap ini jg kembali pda masyarkt terutana org tua maupun para dosen2 pemvimbing hmpir sebagian besar di ntt ini kasus bunuh diri ini mahasisw yg sdh mw semestr akhir ini perlu di selidiki jgn kita biarkn sj.mari kita sana2 mengempanyekan.dlm salve.