Oleh: ๐ฅ๐ผ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ ๐๐ฎ๐น๐ฎ
๐ฃ๐ฒ๐ป๐๐น๐ถ๐ ๐ฏ๐๐ธ๐ ๐๐ข๐ ๐๐๐ ๐ฌ๐๐ก๐ ๐ ๐๐ ๐๐๐๐ง (Masa Khusus, Hari Raya, dan Hari Pesta, Tahun A, B, C) Penerbit Ledalero, Maret 2024
Saya pernah melihat sebuah gambar tentang paku yang bengkok dalam sebuah gambar yang disejajarkan dengan paku yang lurus. Saya merasa tidak adil. ๐ด๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ โ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐ ๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐? ๐ฉ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ โ๐๐๐๐๐๐๐โ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ โ๐๐๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ โ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐?
Inilah ketidakadilan yang saya (dan mungkin juga pembaca) terhadap โtindakanโ yang dilakukan oleh orang yang melepaskan beban di atas kepala paku itu. Harusnya tidak seperti itu. Demikianlah protes yang tentu saja dipahami dan diterima oleh pembaca.
Tetapi mengapa harus begitu? Mengapa yang dilakukan justru apa yang menurut saya (dan pembaca) itu bersifat tidak adil? ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ โ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐โ. ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐-๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐. ๐ถ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐.
Itulah salah satu fungsi dari paku: paku digunakan untuk menyatukan material bangunan seperti kayu, logam, atau plastik dalam pembangunan struktur bangunan seperti rumah, jembatan, dan bangunan lainnya.
Tidak hanya itu, ๐ฉ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐. ๐ท๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐. Sebaliknya tanpa paku yang sudah rusak akan menjadi lebih rusak lagi. Atau mengikuti lagi: biarkan yang hitam menjadi hitam, jangan harapkan jadi putih. Artinya kalau tidak ada paku yang sudah jatuh, rusak, ya sudah, teruskan saja tingkat keparahannya sampai ke titik yang terakhir.
Dan paling akhir, paku memiliki unsur seni. Dalam seni dan kerajinan tangan, paku dapat digunakan sebagai bagian dari karya seni atau sebagai alat untuk membuat karya seni. Itu berarti dengan menyatukan dan mereparasi maka yang tidak indah menjadi indah, atau yang sudah indah menjadi lebih indah lagi. Itulah manfaat dari paku.
๐ฏ๐๐๐ ๐๐๐ (๐ฑ๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐), ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐ ๐๐๐๐ โ๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐.
๐บ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ 12 ๐ ๐๐ 13 (๐๐๐๐๐๐๐ ๐บ๐. ๐ฉ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐ช๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐ ๐บ๐. ๐ญ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐) ๐ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ 5 ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, 4 ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ (2 ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐ 2 ๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐๐ 1 ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ต๐๐). Luka-luka itu ditampilkan dengan jelas (karena itu disebut ostentatio vulnerum atau โtampilan lukaโ) yang senga ditampilkan agar orang seperti Thomas yang tidak percaya menjadi percaya.
Luka terutama pada tandan dan kaki itu menjadi begitu kuat pesannya. Kalau luka pada lambung biasanya menjadi begitu terbuka setelah tombak yang menusuk itu sudah ditarik keluar. Yang terjadi luka pada tangan dan kaki tidak pernah ditampilkan terbuka tetapi dengan paku yang masih tertancap. Di sinilah refleksi tentang paku itu menjadi lebih kuat lagi karena tusukan itu terus mendalam lagi.
Pertanyaannya: apakah ditemukan paku bengkok dalam gambaran salib seperti ini?”Mengapa semua paku itu lurus yang berarti memberi peluang bagi pemaku (para algojo) untuk terus mengulang ayunan tangan untuk terus menekan dengan pukulan pada kepala paku yang sama?
Dengan paku yang lurus maka terjadi proses penyatuan antara manusia (badan) dengan kayu yang tadinya terpisah. Si pemilik tubuh, Yesus, disatukan dengan kayu (benda mati) untuk mengingatkan bahwa perjalanan manusia yang berbadan dan jiwa tidak memiliki satu kepastian untuk menyatu dengan kefanaan (kayu). Tidak ada yang punya badan yang terus ada dalam keabadian.
Tetapi ketiadaan karena menyatu dengan alam fana bukan sebuah kesia-siaan. Paku justru semakin membenam karena selain menyatukan ia juga mereparasi alias memperbaiki. Itulah yang terjadi dengan fungsi paku Yesus yang โmemperbaikiโ hubungan manusia dengan Tuhan yang terputus oleh dosa. Di sinilah fungsi paku pada Yesus yang karena begitu mendalam setelah dipaku berulang, ia bisa memperbaiki hubungan manusia yang sudah tidak โnyambungโ sebelumnya.
Di atas semuanya ini terdapat unsur seni yang hari ini coba saya (dan pembaca) refleksikan dalam acara adorasi salib. ๐ฒ๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐-๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐. ๐บ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ (๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐) ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐.
Memukau? Ya. Memukau karena ternyata itulah manfaat sebuah paku lurus yang ada pada kaki (2 paku) dan tangan (2 paku). Semuanya adalah paku lurus bukan paku bengkok. Semuanya masuk begitu dalam dan menukik begitu kuat (dan tentu saja sakit dan menyakitkan). Tetapi ia berubah menjadi sebuah karya seni yang memunculkan rasa kagum tetapi sekaligus menghadirkan pertanyaan mendalam: ‘โDan engkau, apakah juga membiarkan paku itu lurus terus dipaku sampai mendalam dam menyakitkan hidupmu?โ
Saya terdiam karena pertanyaan ini sangat menukik. Saya terdiam karena yang terjadi dalam hidupku adalah mengeluh dan iri hati mengapa orang yang bengkok tidak โdipakuโ sementara saya (yang anggap diri lebih baik) itu terus dipaku? Apakah saya terus mengeluh dengan keadaan ini atau seharusnya saya menerima karena dengan membiarkan diri dipaku, saya pun ambil bagian dalam penderitaan Dia yang terpaku? ***