Aksinews.id/Maumere – Sikap arogan dan main hakim sendiri mulai dipertontonkan aparat Satgas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Sikka. Warga Maumere, Kabupaten Sikka, yang kedapatan tidak memakai masker dihajar hingga mengalami luka sobek pada wajahnya, Selasa (6/7/2021) malam.
Novayanti Alfrida Piterson warga lingkar luar, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, harus meneteskan air mata melihat sang suaminya yang terbaring di IGD Rumah Sakit TC Hillers Maumere.
Suaminya Emanuel Manda dihajar aparat gabungan Satgas Covid-19 yang terdiri dari TNI dan Polri serta anggota Satpol PP Sikka dalam operasi yustisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Selasa (6/7) malam. Akibatnya, wajah sang suami mengalami luka robek serius hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Kepada media, Nova mengisahkan, kejadian ini berawal, ia bersama suaminya baru pulang dari Kewapante dan melihat pintu kios miliknya masih terbuka. Dia masuk kedalam kios dan meminta suaminya untuk menutup pintu kios.
Tidak lama kemudian, kata dia, para petugas gabungan Satgas Covid-19 sudah berada di depan pintu kios dan menegurnya. “Saya sempat bilang kepada petugas Satgas Covid-19, mohon maaf pak kami terlambat tutup kios karena kami baru pulang dari Kewapante. Kemudian petugas tanya kepada suami saya kenapa tidak pakai masker. Suami saya langsung bilang pak saya ini baru tiba di kios dan masker saya sudah gantung di dalam kios karena saya mau menutup kios. Tetapi petugas tidak terima jawaban suami saya. Saya coba jelaskan lagi akan tetapi petugas tidak terima”, ujar sang istri sambil menangis.
Akibatnya, kata dia, suaminya ditarik oleh petugas ke mobil patroli dan mereka langsung memukulinya. “Para petugas ini tarik kerah baju suami saya. Saya coba leraikan dan minta maaf akan tetapi petugas lainnya langsung lempar saya kesamping. Dan, suami langsung dipukul dan dibuang di atas mobil patroli oleh petugas gabungan Satgas Covid-19 ini”, ungkap dia, mengisahkan.
Disampaikan dia, akibat pemukulan yang dilakukan oleh petugas, pelipis suaminya terluka hingga dilarikan ke rumah sakit. “Banyak petugas yang pukul suami saya. Saya minta maaf berulang kali tetapi tetap juga mereka pukul suami saya”, papar dia.
Dikatakan, ia menghargai kerja petugas gabungan Satgas Covid-19 dalam menjalankan tugasnya tetapi tidak seharusnya dengan tindakan kekerasan sampai suaminya harus dilarikan ke rumah sakit.
“Saya hargai tugas mereka. Tetapi saya sudah minta maaf, kok tetap saja mereka melakukan tindakan kekerasan terhadap suami saya. Ko petugas sangat arogan sekali. Ini yang saya tidak terima sampai-sampai pelipis suami robek besar”, ujar dia.
Terkait ini, Kepala Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sikka, Adeodatus Buang Da Cunha saat dikonfirmasi menjelaskan petugas sudah memberikan teguran karena tidak memakai masker. Namun, kelihatan yang bersangkutan tidak mau menerima.
“Saya juga tidak tahu tiba-tiba yang bersangkutan kena pukul dari petugas. Kemungkinan yang bersangkutan melawan karena tidak mau terima teguran dari petugas. Jadi anggota emosi dan pukul yang bersangkutan”, jawab Buang. (fre/sumber: mediaindonesia.com)