Jumad, 19 Mei 2023
Kis.18:9-18 ; Yoh.16:20-23a
Paskah VI
“Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berduka cita, tetapi duka citamu akan berubah menjadi suka cita”
(Yoh.16:20)
Menangis dan bergembira, dukacita dan sukacita, ibarat mata uang yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Entah sebagai siapapun, tetap mengalami suka duka kehidupan ini. Satu sisi sebagai ujian, dan sisi yang lain sebagai penghiburan dalam iman.
Yesus mengingatkan para murid bahwa mereka akan berdukacita karena Ia pergi. Tetapi Bapa akan menugut Roh Kudus, untuk menumbuhkan kermbali harapan dan membuat mereka bersukacita kembali.
Ironis, bahwa dunia akan bergembira ketika melihat para murid ditolak, dicerca, menderita bahkan dibunuh oleh karena nama Yesus. Dunia menganggap itu hal bodoh. Tetapi mereka justru merasa bahagia karena telah setia menjalankan tugas perutusan. Dan dianggap layak menderita karena memberitakan Nama Yesus.
Kita sadar, setiap tetes air mata akan membuat kita mengerti tentang makna hidup. Bahwa hidup adalah sebuah perjuangan, bahkan pertarungan. Maka harus ulet, sabar dan militan (pantang menyerah), hingga mampu bertahan dan melihat hasilnya. Tantangan apapun tak menghentikan langkah seorang murid memberitakan nama Yesus.
Paus Fransiskus dengan penuh empati mengatakan, “Ada umat Kristiani yang hidupnya seperti masa prapaskah tanpa paskah”. Meluluh sedih tanpa harapan bahagia. Terus terpuruk, putus asa tanpa harapan bangun kembali. Seolah hidup sudah selesai, tanpa harapan perubahan yang lebih prospektif.
Ingat, jika air mata (menangis) adalah gambaran ujian dan perjuangan hidup, maka senyuman dan kegembiraan ibarat secarik kain yang akan menghapusnya.
Maka jangan berlama-lama larut dalam kesedihan, jika tak ingin membunuh harapan kecil untuk sebuah senyum di hari esok.
Tuhan memberkati. SAVE. ***
RD. Wens Herin
Makasih romo.. salam pagi
amin
Selamat pagi Nana Romo
Amin…trimakasih tuan renungannya.