Aksinews.id/Jakarta – Para ketua umum partai politik dari koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) melakukan pertemuan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rencana awalnya menghadirkan pula Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sayangnya, Megawati masih berada di luar negeri.
Kendati tak dihadiri ketum partainya, Jokowi tetap mengungkapkan kegembiraannya atas pertemuan para ketum partai, minus partai pendukung Anies Baswedan –NasDem, Demokrat dan PKS, itu. Dan, ini seolah mempertegas bahwa Anies Baswedan memang berada di jalan berbeda dengan Jokowi.
“Ya saya senang para ketua partai bisa bertemu, bisa silaturahmi dan ini atas undangan dari Ketua PAN Pak Zulkifli Hasan terhadap semua partai di pemerintah, dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan komitmen kebangsaan dan juga keberlanjutan pembangunan ke depan. Arahnya ke sana,” ungkap Presiden Jokowi.
Pertemuan lima pimpinan partai dari dua koalisi tersebut digelar dalam acara silaturahmi Ramadan PAN di DPP PAN, Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). Pertemuan itu dihadiri Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Mardiono.
Presiden Jokowi tiba di lokasi pukul 11.28 WIB. Jokowi mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan peci hitam. Saat tiba, Jokowi disambut Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Majelis Penasihat Partai (MPP) PAN M Hatta Rajasa, Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Yandri Susanto, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, dan Ketua DPW PAN Jakarta Eko Patrio.
Jokowi sempat melambaikan tangan ke awak media dan langsung masuk ke dalam Gedung DPP PAN. Saat masuk ke ruang acara, Jokowi menyalami beberapa tamu undangan. Adapun tamu undangan yang disalami Kepala Negara yaitu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP Muhammad Mardiono.
Sebetulnya, DPP PAN juga mengundang Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Tapi, PDIP batal hadir dalam acara tersebut. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tak hadir karena Megawati Soekarnoputri sudah memiliki agenda lain.
“Undangan memang disampaikan kepada kami, hanya saja undangan tersebut ditujukan kepada Ketua Umum partai dan tidak bisa diwakilkan,” kata Hasto, Minggu (2/4/2023). “Karena tidak bisa diwakilkan, maka Ibu Megawati yang kebetulan beliau ada acara yang sudah dijadwalkan sebelumnya, tidak bisa hadir,” ujar Hasto.
Toh begitu, acara silaturahmi para ketum Parpol pro pemerintah berjalan lancar. Jokowi dan para pimpinan parpol melakukan salat Dzuhur bersama. Setelahnya, Jokowi dan para pimpinan parpol menggelar pertemuan khusus.
Saat memberi sambutan, Ketum PAN Zulkifli Hasan sempat melempar kode usulan koalisi besar. Ia menyebut ‘Koalisi Kebangsaan’ yang dikomando Jokowi jelang 2024 bisa menjadi koalisi yang kokoh untuk meneruskan pemerintahan saat ini.
“Kalau konsolidasi batin, spiritual, komitmen kita siap memasuki tahun politik ini, maka akan menghadirkan ‘koalisi kebangsaan’ yang kokoh dan kuat untuk melanjutkan meneruskan apa yang sudah dikerjakan,” kata Zulhas.
“Yang di sini kan ini Pak yang hebat-hebat ini kan, [ada] Bapak Menko Perekonomian, Pak Prabowo Menteri Pertahanan. Cak Imin. Macem-macem. Ngerti betul meneruskan yang sudah bagus dan belum. Jadi silaturahim kita, kita harap ada cahaya perkuat komitmen di bawah komando Pak Jokowi,” imbuh Zulhas.
Menanggapi gagasan Zulhas soal koalisi besar itu, Presiden Jokowi kepada pers, mengatakan, “Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai”.
Jokowi menyerahkan keputusan koalisi ke masing-masing partai. Yang terpenting, lanjutnya, bisa membawa kebaikan untuk bangsa.
Ya, “Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa, untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik. (Soal nama capres) ke ketua-ketua partai,” sambungnya.
Jokowi menegaskan tak ikut dalam pengambilan keputusan ketum-ketum parpol siang ini. Ia menyebut pembicaraan di lantai 3 terkait komitmen keberlanjutan.
“Nanti (koalisi besar) ditanyakan urusan itu kepada ketua partai atau gabungan partai yang sudah ada. Jangan ditanyakan kepada saya. Yang berbicara itu ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja,” ujarnya, seperti dikutip detik.com.(*/AN-01)