Aksinews.id/Lewoleba – Bidan desa Kaohua, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, Stefania Theodora Bataona,Amd.Keb akhirnya buka suara soal kasus kematian bayi ibu Fransiska Romana Bota, 35, warga Desa Kaohua, pada 10 Februari 2023 lalu. Pasalnya, ia gerah dengan tudingan kalau-kalau dirinya melakukan mallpraktek kebidanan. Padahal, ia sudah menjalankan tindakan menangani pasien ibu hamil hingga partus di RSUD Lewoleba.
Bidan Desa Kaohua, Stefania Theodora Bataona pun menulis kronologi penanganan pasien Fransiska Romana Bota sejak di Kaohua, per tanggal 5 Februari 2023 hingga masuk ruang operasi di RSUD Lewoleba, tanggal 10 Februari. Kronologi yang dibuat tanggal 17 Februari 2023 di Wairiang, Kecamatan Buyasuri, itu disajikan secara lengkap dari waktu ke waktu pendampingan pasien yang “kehilangan” bayinya itu.
Berikut petikan lengkap kronologinya:
Pada hari Minggu 5 Februari 2023, pukul 09.00 Wita, bidan Aminah Jumadi (Bidan Kontrak Desa Kaohua) dipanggil oleh suaminya menyampaikan bahwa pasien mengeluh nyeri pada bagian perut. Pukul 09.15 wita, bidan tiba di rumah pasien, bidan melakukan pemeriksaan pasien. Bidan menanyakan keluhan pasien dan pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah tapi tidak disertai lendir dan darah, TD : 123/83 MmHg, Palpasi : Tiga jari di bawah PX, MC Donald 32 Cm, DJJ : 142/Menit, Bidan tidak melakukan pemeriksaan dalam karena pasien belum ada his. Bidan menganjurkan ibu untuk makan minum seperti biasa, mandi dan olahraga ringan (jalan-jalan di sekitar rumah).
Pada pukul 17.00 Wita, bidan Aminah Jumadi dan Stefania Theodora Bataona melakukan kunjungan rumah, ibu mengatakan sudah mengalami kencang-kencang setiap setengah jam tapi sakitnya sebentar saja. Bidan melakukan pemeriksaan dalam pembukaan satu jari. Kantong ketuban (+) Porsio Tebal Lunak Puncak kepala turun Hodge 1. Bidan menganjurkan ibu untuk makan minum seperti biasa dan olahraga. Bidan berpesan apabila sakitnya semakin sering dan semakin lama serta keluar cairan dari jalan lahir maka segera panggil bidan. Namun sampai paginya bidan tidak dihubungi oleh pihak keluarga.
Pada Hari Senin tanggal 6 Februari 2023 bidan melakukan kunjungan rumah lagi pasien masih dengan keluhan yang sama. TD : 130/90 MmHg, DJJ : 142/Menit.
Pada sore hari pukul 18.00 Wita bidan melakukan kunjungan rumah lagi,ibunya sedang jalan-jalan dan ibu mengatakan keluhan masih sama seperti kemarin, TD : 121/89 MmHg, DJJ : 142/Menit.
Pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 Pukul 08.00 Wita bidan melakukan kunjungan rumah lagi .Ibu masih dengan keluhan yang sama, tidak ada lendir darah sakit masih jarang. Bidan melakukan periksa dalam untuk memastikan lagi pembukaan 1 jari, Porsio tebal lunak, kepala turun hodge 1.
Pada Hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 sehabis Posyandu Lansia Pukul 16.00 Wita, Bidan dan kader melakukan kunjungan rumah lagi. Ibu mengatakan tidak merasakan sakit lagi sejak pagi hari. Bidan melakukan pemeriksaan TD : 130/90 MmHg, DJJ : 140/Menit periksa dalam pembukaan 1 jari, Porsio tebal lunak, kepala turun hodge 1. Bidan melakukan KIE pada pasien dan keluarga untuk lebih baik melakukan USG. Mengingat jadwal USG di RSUD hanya hari Senin dan Kamis dan waktu untuk membuat rujukan di Puskesmas sudah ditutup. Sesuai SOP Rujukan Jika Pasien rawat jalan maka rujukannya diberikan pada saat jam pelayanan. Karena pasiennya tidak menunjukan indikasi gawat darurat maka tidak dibuat rujukannya. Bersama keluarga dan pasien setuju untuk melakukan USG ulang di praktek dr.Jimmy,Spog di K-24.
Pada hari Kamis tanggal 09 Februari 2023 pukul 10.00 Wita, pasien bersama ibu kader dan suaminya menuju Lewoleba. Pukul 12.00 Wita, Bidan juga ke Lewoleba menggunakan bis yang berbeda, Pukul 18.00 Wita bidan menghubungi kader untuk memastikan keberadaan pasien di K-24. Pukul 19.00 Wita, bidan baru tiba di K-24 karena hujan. Pada saat sedang mengantri untuk USG pasien mengeluh sakit pinggang dan perut kencang- kencang. Bidan meminta ijin kepada petugas di K-24 untuk mandahulukan pasiennya. Menurut Hasil USG dengan dr. Jimmy keadaan bayi baik-baik saja, DJJ bagus, hanya air ketubannya sedikit. Jadi dr.Jimmy menganjurkan pasien untuk melakukan SC di RSUD Lewoleba pada keesokan harinya.
Setelah itu, dr. Jimmy memberikan surat pengantar kepada pasien. Pukul 21.00 Wita, bidan, kader, bersama suami mengantar pasien ke Unit Ponek RSUD Lewoleba. Bidan menemani ibu di dalam kamar observasi sampai selesai tindakan oleh petugas ponek. Pada hari Jumad, 10 Februari 2023, pukul 09.00 Wita, bidan tiba di RSUD menunggu sampai selesai proses SC, mengantar ibu keruang nifas, mengurus dan mengantar jenasah bayi kembali ke desa Kaohua.(AN-01)