Aksinews.id/Jakarta – Ini sikap PDI Perjuangan berkaitan dengan keinginan Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Jika mau mendiskusikan soal Capres, maka tertutup kemungkinan bertemu. Peluangnya, hanya mungkin untuk membocarakan masalah kebangsaan.
Hal itu ditegaskan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela perayaan HUT PDIP ke-50 di Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023) lalu. Hasto menyebut keduanya bisa saja bertemu apabila membahas soal kebangsaan.
Namun demikian, berbeda apabila pembahasannya terkait dengan capres-cawapres atau dinamika politik 2024. Sebab, NasDem sudah mengajukan Anies Baswedan selaku calon presiden, sementara Megawati dalam pidato ulang tahun partai menegaskan calon presiden dari PDIP berasal dari kader partai.
“Saya kira dalam konteks seperti itu calon yang diusung oleh NasDem dan calon yang diusung PDI Perjuangan dari indikator-indikator dalam sambutan Ibu Ketua Umum kan sepertinya berbeda. Sehingga dialog dengan Pak Surya Paloh tentu saja kami akan menunggu kode-kode yang akan disampaikan bapak Surya Paloh tersebut dalam perspektif apa dialog itu dilakukan,” kata Hasto.
Dia menegaskan, PDIP terbuka berdialog dengan siapa saja termasuk Paloh. Dia memastikan partainya akan selalu siap melakukan pertemuan untuk membahas bangsa.
“Kalau dialog dalam rangka kepentingan bangsa dan negara, PDI Perjuangan selalu welcome. Kalau dialog dalam konteks capres-cawapres, sepertinya ada perbedaan. Apalagi Pak Anies berulang kali disebut antitesa dari Pak Jokowi sehingga pasti berbeda. Kalau di Banten Pak Jokowi ingin membangun tol sampai ujung Kulon, kalau dipimpin oleh Pak Anies berbeda,” tuturnya.
Hasto pun menegaskan, kebijakan soal kepastian kerjasama politik semuanya berada di tangan Megawati. “Bukan di tangan orang perorangan, sehingga direction terkait kerjasama partai politik itu nanti dari Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkap dia.
Menurutnya, kerja sama politik yang bisa dibangun sebenarnya sudah terjalin di dalam kerja sama Jokowi-Ma’ruf Amin ini.
“Ini kan tinggal dilanjutkan di dalam kerja sama, selama calon presiden dan calon wakil presiden pada akhirnya bisa dikerucutkan, ketika di dalam kerja sama sudah ada yang mendahului menetapkan calon presiden itu kedaulatan dari partai tersebut, tapi partai yang belum menetapkan calon presiden dialog akan terus dilakukan,” imbuh Hasto.
Tentang Joman Dukung Prabowo
Sementara mengenai relawan Jokowi Mania (Joman) yang mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sebagai calon presiden 2024, dan pertemuan Ketua Umum DPP Joman Immanuel Ebenezer dengan Prabowo dan jajaran elite Gerindra, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons dengan santai.
Hasto menyinggung sikap relawan yang mendukung capres dapat mengubah pilihannya dengan cepat, terkait keorganisasian relawan yang tak seperti partai politik. “Ya kalau di Jawa itu ada pagi kedelai, sore tempe, biasa berubah-ubah.”
“Hanya partai yang kokoh, karena partai digerakkan oleh ideologi platform, oleh sejarah dan oleh masa depan,” ujar.
Hasto juga menyinggung sebagian relawan pendukung capres digerakkan oleh pragmatisme politik. “Ada beberapa relawan, tidak semua, yang digerakkan oleh pragmatisme politik oleh pagi kedelai, sore tempe tersebut,” paparnya. (*/AN-01)