Rabu, 05 Oktober 2022
Gal.2:1-2.7-14 ; Luk.11:1-4
Pekan Biasa XXVII
“Tuhan, ajarilah kami berdoa sebagaimana murid Yohanes telah mengajar murid-muridNya”
(Luk.11:1)
Berdoa merupakan saat kita bicara dari hati dengan Tuhan. Saat kita mencurahkan isi hati sekaligus menjaga kedekatan relasi kasih denganNya.
Maka ketika para murid meminta diajari doa, Yesus segera mengabulkannya demi relasi ini. Ia mengajarkan doa Bapa Kami kepada mereka. Sebuah doa singkat tetapi mendalam. Bahkan merangkum aspek terpenting dalam doa yakni, pujian, harapan, dan permohonan kepada Tuhan.
Satu hal menarik dalam doa Bapa kami, yakni menyapa Allah sebagai Bapa. Yesus dengan itu berkenan menyatakan siapa Allah kepada kita. Dan siapa kita di hadapan Allah. Allah adalah Bapa kita. Dan kita semua anaknya. Dengan itu, saat berdoa menjadi begitu akrab dan dekat. Ketika kita menyapa Allah sebagai Bapa, dan bersimpul di hadapanNya, bagai seorang anak yang mengadu dalam pelukan kasih seorang ayah. Begitu dekat, nyaman dan damai.
Kita tahu, doa gereja tak hanya Bapa Kami. Ada juga doa Salam Maria, rosario, novena, doa-doa harian, dan lain lain. Maka jangan lagi meminta supaya diajari bagaimana berdoa. Yang terpenting, sediakan saat tenang dan tekunlah berdoa. Niatkan, untuk selalu mengawali hari dan mengakhirnya dengan doa. Awali sebuah rencana, usahan atau kegiatan, sekcecil apapun dengan doa, tanda kita membuka diri, melibatkan Tuhan dalam setiap karya kita.
Doa mengajak kita untuk merendah. Saat mengatup tangan dan bertelut pasrah di hadapan Tuhan. Membunuh rasa angkuh dan sombong dihadapan Allah dan sesama. Sekaligus menyadarkan kita, bahwa tanpa campur tangan Tuhan, segala sesuatu dalam hidup ini akan sia-sia.
Rumusan doa memang banyak. Tetapi tak selamanya berdoa dengan kata. Kadang hanya bertelut diam. Bahkan sering hanya dengan air mata. “Karena air mata adalah doa ketika engkau tidak mampu berbicara”, tandas Mario Teguh.
Mari saling menghibur dan mendoakan, meski dengan air mata. Tetapi ingat, jangan membuat siapapun menagis, karena air mata luka, bisa membuat hal buruk terjadi pada kita. Selamat berdoa rosario suci.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin