Aksinews.id/Larantuka – Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, SH, MH, M.IP kembali bikin gerakan spektakuler. Ia menyerahkan bantuan beasiswa bagi 500 anak kurang mampu di wilayahnya.
Menariknya, dana beasiswa itu dikumpulkan dari potongan gajinya dan honor-honor yang diterima selama menjabat Wakil Bupati Flores Timur. Dana itu disimpan di Koperasi Kredit Swastisari, dan dibagikan menjadi Simpanan Pendidikan pada Koperasi Kredit Swastisari kepada anak-anak kurang mampu.
Hal itu disampaikan Wabup Agus Payong Boli saat meresmikan kantor kas Kopdit Swastisari di Desa Lewolaga, kecamatan Titehena, Flotim.
Agus Boli menamai gerakan yang dilakukannya dengan nama: “Gerakan Menabung Uang Kuliah Sejak Sekolah Dasar” atau disingkat GEMUK SD. Artinya, menabung uang kuliah sejak SD agar pada saat tamat SMA, anak-anak kurang mampu ini sudah punya simpanan di rekening untuk bisa melanjutan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Dengan GEMUK SD, Wakil Bupati termuda di NTT ini mengharapkan agar kedepan generasi Flotim adalah generasi sarjana yang diyakini bisa mampu mengubah hidup, mengubah masa depan pribadi, keluarga, Lewotana serta bangsa dan negara yang lebih baik dan lebih maju.
Wabup Agus Boli mengungkapkan bahwa gagasan GEMUK SD ini berawal dari pengalaman pribadinya sendiri. Dia sendiri pernah berhenti sekolah setelah tamat SLTA, dan memilih merantau ke Malaysia menjadi kuli/buruh guna mengumpulkan biaya kuliah.
Maklum saja, keluarga Agus Boli adalah keluarga petani miskin yang beranggotakan sebelas bersaudara dari ayah almarhum Petrus Pati Doni dan Mama Thresia Surat Hali Makin yang buta huruf karena tidak sekolah. Wabup Agus Boli mengharapkan agar anak-anak Flotim tidak mengalami nasib memilukan seperti dirinya di masa lampau.
Pada kesempatan itu, Wabup Agus Boli juga klarifikasi beberapa isu liar mengenai beasiswa yang dicanangkannya. Dia mengaku mendapat kabar kalau ada yang menyebut dirinya memberi beasiswa amplop kosong kepada siswa. Diakui bahwa pada acara-acara tersebut dirinya membagikan beasiswa secara simbolis kepada para siswa. Isi amplop itu, kata dia, berkisar Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 100.000. Tapi, amplop tiu dikumpulkan kembali karena dananya akan diberi melalui rekening resmi kopdit Swastisari.
Pembagian rekening itu akan dilakukan setelah diverifikasi di sekolah dengan syarat penerima harus siswa dari keluarga kurang mampu. Sehingga, terkadang saat simbolis ada anak orang mampu ikut mendapatkan amplop tapi saat verifikasi dialihkan kepada anak kurang mampu.
Wabup Agus Boli berharap setiap bulan atau setiap minggu orang tua wali siswa terus mengisi di rekening ini seberapa pun jumlah uangnya. Dengan begitu saat anak tamat SMA nanti, uang sudah banyak dan bisa digunakan untuk biaya kuliah. Dikatakan, pemberian rekening beasiswa hanya sebagai motivasi dan provokasi pembangunan SDM masa depan.
Pemberian beasiswa ini disaksikan ratusan masyarakat dan orang tua wali, yang dihadiri pula General Manager Kopdit Swastisari Yohanes Sason Helan, Badan Pengurus, camat dan para kepala desa.
Managemen Swastisari menyampaikan terima kasih kepada Wabup Agus Boli karena memilih Swastisari sebagai saluran rahmat.
Orangtua wali siswa kurang mampu penerima beasiswa juga menyampaikan terima kasih kepada Agus Boli karena sudah bantu beasiswa untuk anak mereka dari gaji dan honor pribadi. Mereka berjanji akan mengisi rekening tiap bulan sebagai modal kuliah anak kelak.
“Ini gerakan pribadi saya bersumber dari potongan gaji dan honor pribadi saya tiap bulan selama menjabat untuk program Gerakan Menabung Uang Kuliah Sejak Sekolah Dasar, GEMUK SD, agar kedepan anak-anak ini jangan bernasib buruk seperti saya dulu yang terpaksa harus jadi kuli kasar di Malaysia untuk cari uang kuliah,” ujarnya.
“Target saya kedepan generasi Flotim adalah generasi sarjana untuk membangun Lewoatana. Saya juga minta semua kita ayo mari sisihkan sedikit penghasilan kita untuk membantu beasiswa untuk anak-anak kurang mampu demi pembangunan SDM Flotim yang gemilang ke depan,” tegas Agus Boli, yang juga adalah pendiri Lembaga Bantuan Hukum Bhumi Pertiwi Nusantara untuk masyarakat kurang mampu ketika melaunching program GEMUK SD.(*/AN-01)