Sabtu, 27 Januari 2024
2Sam. 12:1-7a10-17 ; Mark.4:35-41
Pekan Biasa III
“Guru, Engkau tidak peduli kita binasa?”
(Mrk.4:38)
Murid-murid panik ketika tiba-tiba bahaya datang mengancam mereka. Angin taufan mengamuk dasyat. Ombak menyembur masuk dalam perahu. Mereka cemas melihat bahaya maut di depan mata. Namun Yesus tidur tenang di buritan. Seolah tak ada masalah. Mereka membangunkan Yesus, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?”
Tentu tidak. Yesus tetap peduli dengan kekuatiran mereka. Hanya murid-murid yang kurang percaya. Sepatutnya mereka tak berlebihan takut, karena Yesus ada bersama mereka. Untuk menjawab harapan dan keresahan mereka, dan terlebih meneguhkan iman mereka akan DiriNya, Yesus berdiri dan menghardik angin, “Diam, tenanglah!”. Seketika itu, angin meredah dan danau kembali tenang. Masalah teratasi. Mereka takjub. Iman mereka semakin diteguhkan.
Hidup kita juga ibarat perahu dalam pelayaran. Kadang diterpa badai masalah, kesulitan dan tantangan. Membuat cemas, panik, putus asa dan hilang harapan. Kisah injil ini mengingatkan kita, pertama, hadapi situasi atau problem apapun dengan tenang. Tenang, karena kita beriman dan percaya, Tuhan ada bersama kita. Tenang, membantu kita lebih cepat menemukan solusi.
Kedua, Yesus akan menolong kita. Kekuatan kita memang terbatas. Tetapi sandaran kita kuat, yakni Tuhan. Disaat kita pasrah dan memintanya dalam doa dengan penuh keyakinan, Tuhan pasti menolong kita.
Ketiga, teguh dalam iman. Ketika masalah datang menerpa, marah bahaya mengancam, kita tentu cemas dan panik. Itu sangat manusiawi. Tetapi jika berlebihan, itu tanda kita kurang beriman. Semakin dekat Tuhan iman kita makin diuji, agar semakin murni dan didewasa.
Ingat, kehidupan boleh guncang, namun iman tak boleh goyah, karena iman adalah jawaban dari segala kekuatiran kita.
Tuhan memberkati kita. SALVE. ***
RD Wens Herin