Rabu, 23 Nopember 2022
Why.15:1-4 ; Luk.21:12-19
Pekan Biasa XXXIV
“Karena namaKu kalian akan dibenci”
(Luk.21:17)
Setiap pilihan, ada resikonya. Begitu pula halnya, mengikuti Kristus. Bahu mesti selalu sedia memikul tanggungjawab, beban, bahkan derita dan penolakan oleh karena namaNya.
Sejak awal, Yesus sudah mengingatkan, “akan datang waktunya” kalian ditangkap, dianiaya, bahkan dijebloskan dalam penjara. Mengikuti Dia, berarti harus melewati jalan salib. Jalan kesaksian melalui kesetiaan dan pengorbanan diri.
Spirit ini telah menjiwai para murid perdana, orang kudus dan martir. Mereka telah menunjukkan kesaksian iman yang sungguh militant. Bagai seorang kesatria, mereka rela menderita bahkan mati, demi imannya kepada Tuhan. Dan, kita bangga dengan kesaksian iman mereka.
Bagi kita, penderitaan, penolakan, kebencian atau apapun karena iman kepada Kristus, tidak hanya resiko melainkan ujian memurnikan iman kita. Apalagi, sebagai minoritas ditengah himpitan mayoritas pongah. Iman kita senantiasa diuji supaya matang dan dewasa. Meski dalam tantangan sesulit apapun, dalam derita sehebat apapun, kita tak boleh goyah dan berubah. Tak boleh luntur harapan kita kepada Kristus.
Sebaliknya kita bersyukur dan bangga, karena diperkenankan menderita oleh karena nama Tuhan Yesus Kristus. Kita yakin dan mesti bersaksi, bahwa semakin terhimpit, semakin ditindas, iman kita akan semakin berkembang.
Janganlah gentar. Tetaplah menyatu dengan Tuhan. Sebab Ia telah bersabda “kalau kalian bertahan, tak sehelai rambut kepalamu akan hilang”. Ia berjanji dan menepatinya. Ia senantiasa menyertai, melindungi dan membela kita.
Tuhan memberkati. SALVE.
RD. Wens Herin
“kalau kalian bertahan, tak sehelai rambut kepalamu akan hilang” Amin…trimakasih tuan renungannya.