Jumad, 14 Oktober 2022
Ef.1:11-14 ; Luk. 12:1-7
Pekan Biasa XXVIII
“Takutilah Dia yang setelah membunuh tubuh, mempunyai kuasa melemparkan orang ke dalam neraka”
(Luk.12:5)
Takut kepada Allah, adalah sikap mulia seorang beriman. Ungkapan rasa homat dan dan sembah bakti kepada yang Ilahi. Takut yang kudus membuat kita berpasrah, berserah diri dan setia menjalani apapun kehendak Allah.
Karenanya, Yesus tegaskan, takutlah kepada Allah, jangan kepada manusia. Manusia bisa sewenang-wenang, menindas, memeras, berbuat tak adil, membelenggu rasa, melukai jiwa, mendera batin, bahkan membunuh tubuh, karena uang dan kuasa. Tetapi tak bisa membunuh jiwa. Takutlah kepada Allah yang memberi hidup ini kepada kita, memeliharanya dan meyelamatkan jiwa kita.
Kita mesti takut kepada Allah, sebagai jalan dan dasar iman agar kita setia kepada Allah. Setia mengikuti jalanNya, setia melayani Dia, terus menyembahNya dengan takjub, tak henti berbakti dan berderma dengan sukacita, terus beryukur atas berkat dan nikmat yang kita terima setiap hari, serta menjauhi larangan-laranganNya.
Takut dalam arti segan, tentu melahirkan hormat dan kepatuhan. Namun jika berlebihan di dera rasa takut, akan membunuh kebebasan, meruntuhkan keyakinan diri, mengerdilkan kreatifitas, mematikan harapan dan impian, serta mengusik damai dan ketenangan batin. Takut kepada maunusia, bisa membuat siapapun jadi munafik, rela diperbudak, bahkan tak malu jadi penjilat.
Sebab “Jika kau berhamba pada ketakutan, kita akan memperpanjang barisan perbudakan”, tandas penyair Wiji Thukul. Artinya, berlebihan takut, akan hadirkan ketakberdayaan. Membuat kita tak canggung, tak bisa perpikir dan bergerak lebih. Takut salah, dipersalahkan, bahkan didepak. Kita tak bisa melawan. Hanya bisa menjawa ya, siap. Meski kadang bertentangan dengan nurani kita.
Ingat, takutlah kepada Allah, agar harapan kita terus tumbuh dan berbuah. Janganlah berlebih takut kepada manusia karena akan mengerdilkan kebebasan nurani kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
“Takutlah kepada Allah agar hatimu tak terbelenggua” Amin….trimakasih tuan renungannya.
Selamat pagi Romo terima kasih renungan pagi tks
Terima Kasih Romo.
Amin…