Selasa, 20 September 2022
Ams.21:1-6.10-13 ; Luk.8:19-21
PW. St. Andreas Kim Taegon, Imam dan St. Paolus Chong Hasang, dkk Martir Korea
“Ibu dan saudaraKu adalah mereka yang setia mendengar Sabda dan melakukannya”
(Luk 8:)
Ibu dan Saudara, adalah sosok terdekat dalam hidup seseorang. Yang selalu hadir dan menjadi bagian dalam suka-duka hidup. Menariknya, ketika Ibu dan saudara Yesus hendak bertemu diri-Nya, Ia justru mengatakan, “Ibu dan saudara-Ku adalah mereka yang setia mendegar Sabda dan melakukannya”.
Apakah Yesus menolak kekuargaNya? Tidak! Yesus tidak menyangkal relasi dengan Ibu dan saudara-saudara karena lahir dari satu rahim atau memiliki hubungan darah. Namun Yesus juga menegaskan suatu ikatan persaudaraan Kristiani yang lebih luas yang ditandai oleh satu babtisan dalam nama Yesus.
Kita semua adalah ibu dan saudara Yesus karena babtisan. Maka hendaknya kita setia mendengar Sabda kasih Tuhan, dan dengan tekun, ulet dan sabar mengamalkannya.
Sabda mengamanatkan, hendaknya kita saling mengasihi dan memberi pengampunan sebagai saudara. Selalu peka dan solider dengan yang kecil dan terpinggirkan, demi menghadirkan damai dan sukacita. Rela berkorban demi nilai yang diperjuangkan, dan demi para sahabat yang dikasihi. Sebab, “tak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang bagi sahabat-sahabatnya”.
Bangun dan rawatlah relasi persaudaraan, dengan ketulusan hati. Jauhi dusta dan manipulasi. Sebab menurut Amsal, “Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya, tetapi Tuhanlah menguji hati. Dia bisa mengibuli mata kita, tetapi tak akan bisa membohongi mata Allah.
Hati orang fasik mengingini kejahatan dan tidak menaruh belas kasih. Hati yang fasik, pandai memperoleh harta dengan lidah dusta, menimbun kekayaan karena lihai memanipulasi.”
Hati yang fasik, mudah berkelit melindungi diri, tetapi Tuhan menguji hatinya dan akan menghukumnya dengan kesia-sian. Siapa yang menutup telinga bagi jeritan orang lemah, ia tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Amin…. thanks tuan