“Tetapi mereka tidak mau mendengarkan Aku, malahan mereka menegarkan tengkuknya”(Yer. 7:26)
Kamis, 24 Maret 2022
Yer.7:23-28; Luk.11:14-23
Prapaska III
Filsuf Hieraklitos mengatakan, “Segala sesuatu dalam hidup ini, terus berubah. Tak ada yang abadi.” Entah kebaikan, persaudaraan, kepercayaan. Gampang berubah karena kondisi atau kepentingan.
Orang Israel sudah berjanji setia. Tetapi omongannya sulit dipegang. Meski sungguh dikasihi Tuhan, mereka malah berpaling dan menegarkan tengkuk di hadapanNya. Keras kepala, tidak setia dan tidak patuh kepada Tuhan. Hidup seturut rancangan hatinya yang jahat dan mengabaikan jalan-jalan Tuhan.
Mereka bahkan menolak Yesus sebagai anak Allah. MencurigaiNya memakai kekuatan kepala setan (Beelzebul), sehingga Ia begitu mudah melumpuhkan dan mengusir setan. Aneh, dituduh berkolusi dengan musuh yang harus diperangi.
Kisah ini menyadarkan kita bahwa tidak patut membalas “air susu dengan air tuba”. Membalas kasih Tuhan, dengan sikap acuh dan tak tahu berterima kasih. Juga membalas kebaikan sesama kejahatan. Tidak menghargai dan diam-diam menusuknya dari belakang.
Sadarlah pula bahwa kita juga sering keras kepala, keras hati, acuh tak acuh. Diam-diam membuat perhitungan waktu, tenaga, materi, dengan TUHAN, tanpa mensyukurinya. Memang tidak selalu, tetapi hal-hal yang kecil dan sepeleh ini, jika dibiarkan, akan jadi kebiasaan yang membutakan nurani kita.
Pemazmur mengajak kita, “Hari ini, ketika kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati” (Mzr.95:8). Jika hari ini, dalam masa tobat ini kita masih mendengar teguran dan peringatan Tuhan, janganlah menunda untuk berbalik dan bertobat, sebelum semunya terlambat. Janganlah bertegar hati!
Tuhan memberkati. SALVE.
Amin Romo🙏
Terimakasih Romo Selamat pagi 🙏
Amin..trims tuan