Aksinews.id/Lewoleba – Sejak SMPN 1 Lewolema berdiri di tahun 2015, ektrakurikuler literasi menjadi program ikonik. Saat dimana gaung literasi belum banyak dihidupkan, SMPN 1 Lewolema telah memiliki Komunitas Literasi tingkat sekolah.
Keberadaan Komunitas Literasi dengan kegiatan-kegiatan yang berjalan dengan rutin, memberi dampak yang sangat positif dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Tidak heran, setiap aktivitas dan karya literasi di sekolah, selalu menemukan jalan yang baik untuk siswa. Sebut saja, Priska Lolita Prada Ruron lolos menjadi Juara Lomba Sanitasi sekolah, tahun 2016. Tahun 2019, Elisabeth Bota Ruron juara 1 Menulis Esai tingkat propinsi dan mendapat kesempatan belajar di Jakarta.
Lalu bagaimana dengan karya buku? SMPN 1 Lewolema melalui komunitas literasi telah menerbitkan 6 buku Ber-ISBN sejak 2018.
Jumat (22/10/21), Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema melakukan workshop seputar dunia literasi menghadirkan narasumber Maksimus Masan Kian. Kegiatan ini terpusat di bawah tenda bantuan bencana yang diberikan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur pasca bencana kebakaran yang melanda SMPN 1 Lewolema.
Maksimus Masan Kian dalam paparan materinya mengatakan literasi mesti terus dihidupkan di tingkat satuan pendidikan. Sebab dengan menghidupkan kegiatan literasi, bisa tercipta generasi muda yang kritis dan memiliki wawasan yang luas.
Menurut Maksi, literasi yang dihidupkan di sekolah tidak terbatas pada literasi baca tulis tetapi bisa menjangkau ragam literasi lainnya. “Giat literasi tidak sebatas pada literasi baca tulis, kita secara bersama terus berproses dan mendorong untuk adanya kegiatan yang menyetuh literasi yang berhubungan dengan numerasi, literasi digital, literasi sains, finansial, budaya dan kewarganegaraan. Masing-masing klasifikasi jenis literasi ini, kita siapkan program kegiatannya masing-masing”, kata Maksi.
Vinsensia Nogo Hekin, Ketua Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema mengatakan, kegiatan literasi di SMPN 1 Lewolema menjadi kerinduan siswa. “Kami merindukan adanya kegiatan literasi, apalagi kegiatan yang terpusat di luar ruangan. Sejak merebaknya Covid-19 tidak ada aktivitas dan sore ini kami sangat senang bisa terlibat kembali pada kegiatan ini. Kami siap menghasilkan karya tulis seturut arahan dari pendamping komunitas literasi”, ujar Sheril.
Sementara itu, Kepala SMPN Lewolema Wilbrodus K. Wungbelen mengatakan, kegiatan literasi sama seperti mencash kembali pengetahuan, dan membangkitkan semangat anak-anak untuk mencintai dunia literasi. “Sudah lama kurang lebih setahun tidak ada kegiatan literasi di sekolah. Hari ini kembali dihidupkan dan harapan secara lembaga berdampak positif terhadap peserta didik dalam mengembangkan bakat dan potensi dalam menulis. Rangkaian acara hari ini hingga besok khusus tentang literasi juga menjadi bagian rangkaian mengisi Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda tahun 2021. Yang muda bergerak, berekspresi hingga menginspirasi”, ungkap Kepala Sekolah.(*/AN-01)