Timur teriak memanggil pulang anak tanah.
Ke rahim mu negri hitam kulit keriput.
Pelosok keriting rambut,, iya….keriting.
Biar muda mu tak cukup sebatas bait dan sajak di medsos.
Anggap saja tanah ini menjadi saksi siksaan para pembohong dahulu.
Yang katanya memberi bukti bukan janji.
Biar lapar ku tak lagi sama.
Di sana mereka sedang pintar bermain akrobat, tubuhnya mampu dilipat lipat yang akhirnya pantat dan kemaluannya sendiri dijilat jilat.
Kasar dan kejam bait ku, mungkin itu hanya menurut mu. Karena memang itulah sedang jadi milikku.
Aku sudah bosan memeluknya.
Jiwa raga ku letih di pangkuannya.
RAMSES….
Kenapa harus RAMSES?
Jangan ragu, ini bukan tentang pilihan.
Ini adalah kesadaran yang mulia dan dimulai.
Dan kita adalah kelompok anti pembodohan.
Sudah cukup untuk hidup enggan mati tak mau.
Iya…. RAMSES
Biar keringat mu tak sekedar basahi tapak tapak kering.
Biar pundak yang ini menjadi air yang menyejukkan panasnya api keserakahan dahulu.
Ayo…. Satu komando
RAMSES go to DPD RI
***